Rabu 22 Jul 2020 11:51 WIB

Imam Leeds Minta Pengelola Masjid Tetap Waspada Covid-19

Masjid di Inggris berpotensi ditutup kembali jika abai protokol kesehatan Covid-19..

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Imam Leeds Minta Pengelola Masjid Tetap Waspada Covid-19. Masjid di Inggris
Foto: Maidenhead Central Mosque
Imam Leeds Minta Pengelola Masjid Tetap Waspada Covid-19. Masjid di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LEEDS -- Sebuah masjid di Lancashire, Inggris ditutup sementara waktu. Penutupan masjid ini dilakukan setelah seorang imam masjid dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri pemakaman yang diikuti oleh 250 pelayat.

Dilansir dari The Yorkshire Post, Rabu (22/7), masjid yang ditutup ialah masjid Jamia Ghosia di Blackburn, Lancashire, Inggris. Pengurus masjid mendesak jamaah yang mengunjungi masjid Ghosia pada 13 Juli melakukan karantina mandiri atau segera melakukan tes Covid-19.

Baca Juga

"Ketika sebuah kematian datang, itu adalah waktu yang sangat emosional bagi keluarga dan teman-teman. Kami biasanya akan berkumpul dalam jumlah besar untuk memberikan penghormatan kepada orang yang kita cintai. Tetapi mengingat kita dalam situasi pandemi, seharusnya kita mengikuti pedoman Pemerintah dan meminimalkan jumlah pelayat," kata Ketua Dewan Penasihat Nasional Masjid dan Imam, Imam Qari Asim.

Imam Asim, menyebutkan dirinya telah melakukan pengawasan terhadap tujuh pemakaman selama pandemi. Selama itu kata dia, pelayat yang datang menjaga jarak sosial dan mengikuti pedoman Pemerintah.

Karena itu ia berpesan kepada seluruh pemimpin muslim di Inggris agar bekerja sama mematuhi protokol kesehatan tersebut dalam mengurangi risiko infeksi Covid-19. Terutama mengurangi risiko pada kalangan umat Muslim.

“Kita perlu bekerja sama meminimalkan risiko terhadap komunitas kita dan juga melawan potensi peningkatan xenofobia,” kata Imam Asim dari Leeds.

Para pemimpin Muslim harus tegas apabika terdapat jamaah yang tidak mengikuti pedoman kesehatan. Karena yang dikhawatirkan adalah penutupan kembali masjid-masjid dari kegiatan agama.

"Jika ada masjid lain yang tidak mengikuti pedoman yang ketat, ini berpotensi mendapat reaksi balik pada seluruh masyarakat dan masjid bisa ditutup kembali," ujarnya.

Keseluruhan masjid di Inggris dan khususnya Yorkshire, menurutnya telah memberikan contoh yang sangat baik. "Tetapi komunitas telah terpengaruh secara tidak proporsional di bandingkan komunitas lain, oleh karena itu bahkan lebih penting bagi kami untuk memastikan langkah-langkah keamanan itu ada," ujarnya.

Profesor Mahendra Patel, dari University of Bradford, menambahkan pentingnya memberikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat termasuk komunitas di Yorkshire dan masyarakat lokal dengan pesan yang lebih jelas. Termasuk dalam bahasa selain Inggris seperti Gujarati, Hindi atau Urdu selama pandemi.

"Bagaimana Anda berharap masyarakat memahami hal ini, ketika pesan-pesan sederhana tidak dipahami dan dipatuhi untuk diimplementasikan," kata Profesor Patel.

Patel mencontohkan dengan memanfaatkan apotek lokal dan pemimpin komunitas untuk memberikan pesan tersebut. Sehingga pesan-pesan kesehatan tersebut dapat menjangkau komunitas lokal termasuk kelompok yang paling rentan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement