REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum pengingat bahwa pengasuhan anak bukan hanya tugas perempuan. "Pengasuhan anak adalah tugas bersama orang tua, perempuan dan laki-laki," kata Bintang dalam jumpa pers virtual peringatan Hari Anak Nasional 2020 yang diikuti di Jakarta, Rabu (22/7).
Bintang mengatakan terdapat kesalahan persepsi yang menganggap pengasuhan anak adalah bagian dari kodrat perempuan. Menurut Bintang, kodrat perempuan adalah hamil, melahirkan, dan menyusui.
Karena itu, pengasuhan anak menjadi tugas, tanggung jawab, dan kerja bersama keluarga dan orang tua, bukan hanya perempuan sebagai ibu. "Memang berbicara tentang anak tidak bisa lepas dari peran ibu. Namun pengasuhan anak bersama antara ibu dan ayah tidak hanya akan melahirkan anak-anak yang pandai, tetapi juga berkualitas, berkarakter, dan sehat mental spiritual," tuturnya.
Bintang mengatakan anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan, dan kesehatan jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli juga dimaksudkan untuk mendorong pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, lembaga masyarakat, dunia pendidikan dan media massa untuk melakukan kerja-kerja aktif yang berdampak baik pada tumbuh kembang anak di sektornya masing-masing.
"Sasaran kita adalah Indonesia Layak Anak 2030. Sangat penting bagi kita untuk menurunkan angka kekerasan pada anak. Itu menjadi pekerjaan rumah kita bersama," katanya.
Bintang mengatakan kekerasan pada anak masih terjadi, termasuk pada masa pandemi Covid-19 ketika anak-anak lebih banyak berada di rumah saja.