Kamis 23 Jul 2020 15:56 WIB

Mendesak Transparansi Program Organisasi Penggerak

Dewan bahkan menyebut anggaran Program Organisasi Penggerak belum ketuk palu.

Guru SDN 2 Guli mengajar dua siswa kelas satu di rumah siswanya yang terkendala belajar daring di Guli, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (23/7/2020).  Program Organisasi Penggerak yang digagas Kemendikbud untuk meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah menjadi polemik karena dianggap tidak transparan.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Guru SDN 2 Guli mengajar dua siswa kelas satu di rumah siswanya yang terkendala belajar daring di Guli, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (23/7/2020). Program Organisasi Penggerak yang digagas Kemendikbud untuk meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah menjadi polemik karena dianggap tidak transparan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Arif Satrio Nugroho, Imas Damayanti, Nawir Arsyad Akbar, Inas Widyanuratikah, Ali Mansur

Program Organisasi Penggerak yang digagas Kemendikbud sedang menjadi sorotan. Mundurnya dua lembaga pendidikan di bawah ormas Islam dari Program Organisasi Penggerak menimbulkan pertanyaan.

Baca Juga

Sebenarnya, bagaimana mekanisme Program Organisasi Penggerak. Seburuk itukah hingga Muhammadiyah dan NU memutuskan mundur?

Pengamat pendidikan, Indra Charismiaji, mengatakan tujuan Program Organisasi Penggerak kurang jelas. "Tujuan program tersebut tidak jelas, dari seleksinya dari awal program itu muncul. Sekarang indikatornya apa, kriteria seperti apa, tujuan atau golnya seperti apa," kata dia, Kamis (23/7).

Indra mengaku, organisasinya yakni Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) juga menarik diri dari program tersebut. Ia pun menilai wajar bila akhirnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sampai mengundurkan diri dari program tersebut.

Ia pun mengatakan, mundurnya NU dan Muhammadiyah semakin menunjukkan Ketidakjelasan program tersebut. Bahkan kata dia, mundurnya NU dan Muhammadiyah menunjukkan ketegasan dua ormas terbesar itu.

"Jadi saya menilai keputusan NU dan Muhammadiyah mundur menegaskan sikap politik mereka. Bahwa mereka sebagai dua organisasi terbesar saja tegas tidak ingin organisasi mereka menjadi bagian dari sesuatu yang tidak jelas," kata Indra.

Indra juga menyoroti masuknya Tanoto dan Sampoerna Foundation dalam program tersebut. Ia mengakui kapabilitas dari dua organisasi tersebut dalam membangun sumber daya manusia.

Namun, ia mengatakan, status Tanoto dan Sampoerna sebagai CSR menjadikannya aneh lantaran bakal menerima APBN mencapai Rp 20 miliar dengan kategori Gajah. "Kan mereka adalah perusahaan besar yang memiliki profit yang harusnya membantu masyarakat sebagai timbal balik. Kan lucu kalau mereka dapat dana APBN," ujarnya.

"Lebih lucunya lagi Kemendikbud hari ini mengeluarkan rilis menjelaskan Sampoerna dan Tanoto, seperti humas ya Tanoto dan Sampoerna," kata Indra kembali menambahkan.

Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam (AYPI) mendesak Mendikbud, Nadiem Makarim, melakukan transparansi terkait Program Organisasi Penggerak. Ketua Dewan Pembina AYPI Afrizal Sinaro mengatakan, prorgam yang anggarannya berasal dari APBN harus dilakukan dengan transparan. Termasuk dalam Program Organisasi Penggerak yang akan melaksanakan kegiatan pelatihan guru dan kepala sekolah ini.

“Mas Nadiem harus bisa menjelaskan dengan baik (transparan). Dan tidak cukup dengan mengatakan bahwa penilaian ini dilakukan oleh tim independen,” kata Afrizal saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (23/7).

Dia menjelaskan, Program Organisasi Penggerak yang akan melaksanakan kegiatan pelatihan guru dan kepala sekolah ini rencananya akan dibiayai pemerintah. Maka itu dia berharap diperlukan adanya kejelasan dan keterbukaan kriteria yang dipakai dalam menentukan atau memutuskan organisasi terpilih.

Alih-alih menunjukkan keterbukaannya, Kemendikbud justru mengalokasikan anggaran pendidikannya dengan kategori Gajah kepada Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation masing-masing Rp 20 miliar. Dua entitas ini masuk ke dalam kategori besar dari 156 ormas yang lolos dalam program organisasi penggerak.

“Kedua yayasan ini merupakan yayasan dari perusahaan besar, bagaimana bisa mereka dapat hibah Rp 20 miliar dalam program organisasi penggerak ini?” kata Afrizal.

Menurutnya, kejujuran adalah pendidikan karakter yang harus dimulai dan dicontohkan oleh pemimpin. Untuk itu pihaknya mendesak pemerintah untuk melakukan transparansi dalam program tersebut.

“Jika tidak ada transparansi dalam menentukan organisasi-organisasi terpilih, maka akan memunculkan kecurigaan dan fitnah di masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah memang menyiapkan dana hingga lebih dari Rp 500 miliar untuk Program Organisasi Penggerak. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril, menjelaskan pembiayaan Program Organisasi Penggerak dapat dilakukan secara mandiri atau berbarengan dengan anggaran yang diberikan pemerintah.

"Organisasi dapat menanggung penuh atau sebagian biaya program yang diajukan," kata Iwan dalam keterangan resmi, Kamis (23/7).

Meski begitu, Kemendikbud tetap melakukan pengukuran keberhasilan program melalui asesmen dengan tiga instrumen. Pertama, asesmen kompetensi minimum dan survei karakter (SD/SMP). Kedua, instrumen capaian pertumbuhan dan perkembangan anak (PAUD). Ketiga, pengukuran peningkatan motivasi, pengetahuan, dan praktik mengajar guru dan kepala sekolah.

Tak hanya itu, proses seleksi yayasan atau organisasi yang memilih skema pembiayaan mandiri dan matching fund juga dilakukan dengan kriteria yang sama dengan para peserta lain yang menerima anggaran negara. "Dengan menggandeng organisasi atau yayasan yang fokus di bidang pendidikan, Kemendikbud ingin meningkatkan kontribusi finansial di bidang yang menyentuh seluruh masyarakat Indonesia," kata Iwan.

Tanoto Foundation misalnya memiliki Program Pintar Penggerak yang diajukan dalam Program Organisasi Penggerak. Program tersebut akan didanai mandiri oleh yayasan dengan nilai investasi lebih dari Rp 50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022).

Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Ari Widowati menambahkan, dalam proses pendaftaran organisasi penggerak, Tanoto Foundation memasukkan pilihan pendanaan secara mandiri. Sehingga tidak menerima bantuan dana dari pemerintah dalam menjalankan program.

Sedang Head of Marketing & Communications Yayasan Putera Sampoerna, Ria Sutrisno, menjelaskan mereka bersama-sama dengan mitra dalam dan luar negeri mendukung program POP menggunakan skema matching fund dengan nilai hampir Rp 70 miliar. Dana tersebut digunakan untuk mendukung program peningkatan kualitas guru dan ekosistem pendidikan.

Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Illiza Sa’aduddin Djamal, mengatakan sebenarnya Program Organisasi Penggerak belum mempunyai payung hukum yang jelas. Sebab, Komisi X DPR RI belum selesai melakukan pembahasan terkait peta jalan pendidikan.

"Ketika peta jalan masih dalam tahap pembahasan, apapun program yang dijadikan sebagai pengejawantahan dari visi merdeka belajar yang realisasinya program menggunakan anggran negara harus melalui pembahsan," ujar Illiza.

Selain itu, anggaran POP yang dianggarkan oleh Kemendikbud belum dibahas dan belum disetujui oleh DPR. Ia mengatakan anggaran POP yang direncanakan sebesar Rp 595 miliar per tahun itu masih berupa pagu indikatif. "Jadi belum ada kesepakatan terkait hal tersebut, karena masih menunggu pembahasan di Badan Anggaran DPR RI," ujar Illiza.

Daftar penerima program

Program Organisasi Penggerak merupakan program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan hibah dana dari pemerintah. Sebanyak 183 peserta yang dinyatakan lolos dalam tahap evaluasi proposal.

Besar bantuan dana program dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan sasaran satuan pendidikan. Kategori Gajah, dengan sasaran lebih dari 100 satuan pendidikan dan memperoleh bantuan maksimal Rp 20 miliar per tahun sebanyak 29 organisasi. Kategori Macan, dengan sasaran 21 sampai dengan 100 satuan pendidikan dan memperoleh bantuan maksimal Rp 5 miliar per tahun, sebanyak 42 organisasi. Terakhir kategori Kijang dengan sasaran lima sampai dengan 20 satuan pendidikan dan memperoleh bantuan maksimal Rp 1 miliar per tahun, sebanyak 113 organisasi.

Berikut daftar organisasi calon penerima POP Kemendikbud yang disahkan lewat surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tanggal 17 Juli Tahun 2020 Nomor 2314/B.B2/GT/2020 yang ditandatangani Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril:

Kategori Gajah, besaran bantuan Rp 20 miliar:

1. Yayasan Nurhidayah, pelatihan guru SMP

2. Dompet Dhuafa Republika, pelatihan guru SD

3. Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat, pelatihan guru SD

4. Forum PAUD Terpadu Provinsi Sumatera Utara: pelatihan guru PAUD

5. Ikatan Guru Indonesia, pelatihan guru SD

6. Ikatan Guru Indonesia, pelatihan guru SMP

7. Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama PBNU, pelatihan guru SD

8. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, pelatihan guru SD

9. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, pelatihan guru SMP

10. Yayasan Bhakti Tanoto, pelatihan guru SMP

11. Yayasan Bhakti Tanoto, pelatihan guru SD

12. Yayasan Bumi Hijau Center, pelatihan guru PAUD

13. Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva, pelatihan guru SD

14. Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, pelatihan guru SD

15. Yayasan Guru Belajar, pelatihan guru SD

16. Yayasan Ircos Indonesia, pelatihan guru SD

17. Yayasan Kepulauan Sukses Mandiri, pelatihan guru SD

18. Yayasan Literasi Anak Indonesia, pelatihan guru SD

19. Yayasan Nusantara Sejati, pelatihan guru SD

20. Yayasan Pangudi Luhur, pelatihan guru SD

21. Yayasan Pangudi Luhur, pelatihan guru SMP

22. Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyatakat Maluku: pelatihan guru SD

23. Yayasan Putera Sampoerna, pelatihan guru SMP

24. Yayasan Sanata Dharma, pelatihan guru SD

25. Yayasan Satu Karsa Karya, pelatihan guru PAUD

26. Yayasan Sekolah Menyenangkan, pelatihan guru SD

27. Yayasan Wahana Visi Indonesia: pelatihan guru SD

28. Yayasan Warisan Nilai Luhur Indonesia: pelatihan guru PAUD

29. Yayasan Yatim Mandiri Surabaya: pelatihan guru SMP.

Kategori Macan, besaran bantuan Rp 5 miliar:

30. Dompet Dhuafa Republika, pelatihan guru SD

31. Federasi Guru Independen Indonesia, pelatihan guru SMP

32. Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat, pelatihan guru SMP

33. Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia, pelatihan guru SD

34. Komunitas Pemerhati Budaya Butuuni, pelatihan guru SD

35. Lkp Multi Bina Persada, pelatihan guru SD

36. Lppsdm Bina Putera Utama, pelatihan guru SD

37. Ludere Nusantara Gemilang, pelatihan guru SMP

38. Paguyuban Pasundan, pelatihan guru SMP

39. Perkumpulan Amal Bakti Sumatera Utara, pelatihan guru SMP

40. Persyarikatan Muhammadiyah, pelatihan guru SMP

41. Suluh Insan Lestar, pelatihan guru SD

42. Yayasan Alfa Omega Kupang, pelatihan guru PAUD

43. Yayasan Anak Cerdas Ungaran, pelatihan guru PAUD

44. Yayasan Ary Ginanjar Agustian, pelatihan guru SD

45. Yayasan Bakti Barito, pelatihan guru SD

46. Yayasan Bali Wastu Lestari, pelatihan guru SD

47. Yayasan Berkat Lestari, pelatihan guru SD

48. Yayasan Bisukma Bangun Bangsa, pelatihan guru SMP

49. Yayasan Cakrawala Kesehatan, pelatihan guru PAUD

50. Yayasan Dinamika Edukasi Dasar,  pelatihan guru SD

51. Yayasan Forum Dosen Guru dan Masyarakat Bersatu, pelatihan guru PAUD

52. Yayasan Hati Gembira Indonesia, pelatihan guru SD

53. Yayasan Indonesia Mengabdi, pelatihan guru SMP

54. Yayasan Nlrindonesia, pelatihan guru SLB

55. Yayasan Nusantara Sejati, pelatihan guru SD

56. Yayasan Pembina Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, pelatihan guru SD

57. Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder, pelatihan guru SD

58. Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder, pelatihan guru PAUD

59. Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder, pelatihan guru SMP

60. Yayasan Pendidikan Telkom, pelatihan guru SMP

61. Yayasan Putera Sampoerna, pelatihan guru SD

62. Yayasan Rumsram, pelatihan guru SD

63. Yayasan Sekolah Alam Depok, pelatihan guru SD

64. Yayasan Sinema Edukasi, pelatihan guru SD

65. Yayasan Sinergi Semesta Nusantara, pelatihan guru SMP

66. Yayasan Sulinama, pelatihan guru SD

67. Yayasan Titian Masa Depan, pelatihan guru SD

68. Yayasan Trampil Indonesia, pelatihan guru SD

69. Yayasan Trampil Indonesia, pelatihan guru PAUD

70. Yayasan Wahana Visi Indonesia, pelatihan guru SD

71. Yayasan Wakaf Djalaluddin Pane, pelatihan guru SMP

Kategori Kijang besaran bantuan Rp 1 miliar:

72. Ceria Bocah Indonesia, pelatihan guru PAUD

73. Diklat Guru Tk Islam Yayasan Nurul Falah, pelatihan guru PAUD

74. Federasi Guru Independen Indonesia, pelatihan guru PAUD

75. Federasi Guru Independen Indonesia, pelatihan guru SD

76. Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat, pelatihan guru SMP

77. Forum Operator PAUD DKI Jakarta, pelatihan guru PAUD

78. Forum Peduli Pendidikan Dair, pelatihan guru SD

79. Generasi Digital Indonesia, pelatihan guru PAUD

80. Generasi Digital Indonesia, pelatihan guru SMP

81. Generasi Nusantara Terdidik, pelatihan guru SD

82. Himpaudi Kabupaten Batang, pelatihan guru PAUD

83. Indonesia Approach Education, pelatihan guru SD

84. Indonesia Peduli Dan Berdaya, pelatihan guru PAUD

85. Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, pelatihan guru SLB

86. Komunitas Pemerhati Budaya Butuuni, pelatihan guru SMP

87. Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia, pelatihan guru SD

88. Lembaga Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Indonesia, pelatihan guru PAUD

89. Lembaga Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Indonesia, pelatihan guru SD

90. Lembaga Swadaya Masyarakat Bina Anak Negeri Karimun, pelatihan guru SD

91. Nurani Hati Institute, pelatihan guru PAUD

92. Nusa Bunga Abadi, pelatihan guru SD

93. Perkumpulan Himmah Kabupaten Trenggalek, pelatihan guru SD

94. Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia, pelatihan guru SD

95. Perkumpulan Keluarga Alumni STM Pembangunan Kota Semarang, pelatihan guru SMP

96. Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, pelatihan guru SMP

97. Perkumpulan Majelis Pendidikan Kristen Di Indonesia, pelatihan guru SLB

98. Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia, pelatihan guru SMP

99. Perkumpulan Nusantara Utama Cit, pelatihan guru SD

100. Perkumpulan Pemuda Panrannuangku Peduli Film Seni Budaya Dan Sejarah Indonesia, pelatihan guru SD

101. Perkumpulan Saya Perempuan AntiKorupsi, pelatihan guru SD

102. Perkumpulan Wikimedia Indonesia, pelatihan guru SMP

103. PKBM Musyaidin Madigondo, pelatihan guru PAUD

104. PP IGTK PGRI, pelatihan guru PAUD

105. Pusat Belajar Guru Kabupaten Kudus, pelatihan guru SD

106. Quali International Surabaya, pelatihan guru PAUD

107. Rumah Dongeng Mentar, pelatihan guru PAUD

108. Sahabat Pulau Indonesia, pelatihan guru SD

109. Sapulidi Dua Belas, pelatihan guru PAUD

110. Speak Indonesia, pelatihan guru PAUD

111. Suluh Insan Lestar, pelatihan guru PAUD

112. Yayasan Pendidikan Al Husna, pelatihan guru PAUD

113. Yayasan Abisatya, pelatihan guru SD

114. Yayasan Akselerasi Islami Siswa Indonesia, pelatihan guru SMP

115. Yayasan Al Azzam 99, pelatihan guru SD

116. Yayasan Al Azzam 99, pelatihan guru SMP

117. Yayasan Al-Mawaddah Kudus, pelatihan guru PAUD

118. Yayasan Anak Indonesia Bandung, pelatihan guru PAUD

119. Yayasan Assakinah Sejahtera, pelatihan guru SD

120. Yayasan At Taqwim Katapang, pelatihan guru SD

121. Yayasan Bakti Acarya Pertiwi, pelatihan guru SD

122. Yayasan Bela Negara Nasional Indonesia, pelatihan guru SMP

123. ayasan Bhinneka Tunggal Ika Universal, pelatihan guru SLB

124. Yayasan BMT Dharmasraya, pelatihan guru SD

125. Yayasan Cahaya Dharma Bangsa Bedahan, pelatihan guru SD

126. Yayasan Citra Nurul Falah Kholid Azmi, pelatihan guru SD

127. Yayasan Duta Cendekia Robbani, pelatihan guru SD

128. Yayasan Education Quality Improvement Consortium, pelatihan guru SMP

129. Yayasan Education Quality Improvement Consortium, pelatihan guru SD

130. Yayasan Edukasi Universal Indonesia, pelatihan guru SMP

131. Yayasan Edukasi Universal Indonesia, pelathan guru SD

132. Yayasan Fasilitator Pelayanan Pengharapan, pelatihan guru SD

133. Yayasan Hasnur Centre Unit Hafecs, pelatihan guru PAUD

134. Yayasan Hasnur Centre Unit Hafecs, pelatihan guru SD

135. Yayasan Hasnur Centre Unit Hafecs, pelatihan guru SMP

136. Yayasan Insan Mulia, pelatihan guru SD

137. Yayasan Insan Sekolah Kasih, pelatihan guru SD

138. Yayasan Ivy Bhakti Pertiwi, pelatihan guru SD

139. Yayasan Karakter Eling Indonesia, pelatihan guru PAUD

140. Yayasan Karya Kasih Mentari, pelatihan guru SMP

141. Yayasan Karya Kasih Mentari, pelatihan guru SD

142. Yayasan Karya Kasih Mentari, pelatihan guru SMP

143. Yayasan Kasih Sejati Kalimantan, pelatihan guru SD

144. Yayasan Labda Radmila Agrapana, pelatihan guru SD

145. Yayasan Lembaga Mitra Ibu Dan Anak, pelatihan guru SD

146. Yayasan Lembaga Pendidikan Suryakasih, pelatihan guru PAUD

147. Yayasan Manajemen Budaya dan Penelitian Inovasi Pendidikan, pelatihan guru SD

148. Yayasan Masyarakat Indonesia Sehat, pelatihan guru SLB

149. Yayasan Nurul Amanah Cianjur, pelatihan guru PAUD

150. Yayasan Nurul Masyithah Lumajang, pelatihan guru SD

151. Yayasan Pelita Semesta, pelatihan guru SMP.

152. Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa, pelatihan guru PAUD

153. Yayasan Pemulih Nusantara, pelatihan guru PAUD

154. Yayasan Pendidikan Al-Faat Dompu, pelatihan guru SD

155. Yayasan Pendidikan Bumi Kartini Jepara, pelatihan guru SD

156. Yayasan Pendidikan dan Pertukaran Budaya, pelatihan guru SMP

157. Yayasan Pendidikan Harapan Ummat Sibolga, pelatihan guru SD

158. Yayasan Pendidikan Lambang Budi Bakti Alumnika Palembang, pelatihan SMP

159. Yayasan Pendidikan Malabi Indonesia, pelatihan guru SD

160. Yayasan Pendidikan Peduli Lingkungan dan Sosial Indonesia, pelathan guru guru SD

161. Yayasan Pendidikan Peduli Lingkungan dan Sosial Indonesia, pelatihan guru SLB

162. Yayasan Pengembangan Insani, pelatihan guru PAUD

163. Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Telematika Indonesia, pelatihan guru SD

164. Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Telematika Indonesia, pelatihan guru SD

165. Yayasan Pusat Penelitian dan Pengembangan Nanoteknologi Indonesia, pelatihan guru SMP

166. Yayasan Rausan Fikri Ar Rahman, pelatihan guru PAUD

167. Yayasan Ruang Baca Komunitas, pelatihan guru SMP

168. Yayasan Rumah Komunitas Kreatif, pelatihan guru PAUD

169. Yayasan Sahabat Muda Indonesia, pelatihan guru SMP

170. Yayasan Sakata Innovation Center, pelatihan guru SD

171. Yayasan Sang Tunas, pelatihan guru PAUD

172. Yayasan Satriabudi Dharma Setia, pelatihan guru PAUD

173. Yayasan Semangat Bina Ukhwah, pelatihan guru PAUD

174. Yayasan Sentra Psikomedika, pelatihan guru SD

175. Yayasan Sinergi Edukasi Indonesia, pelatihan guru SD

176. Yayasan Sustainable Education And

Culture Development, pelatihan guru SD

177. Yayasan Taman Baca Rumah Kita, pelatihan guru SD

178. Yayasan Teman Kita Balikpapan, pelatihan guru SD

179. Yayasan Tunas Aksara, pelatihan guru SD

180. Yayasan Tunas Cahaya Bangsa, pelaihan guru SMP

181. Yayasan Tunas Cerdas Gemilang, pelatihan guru SD

182. Yayasan Tunas Cerdas Gemilang, pelatihan guru PAUD

183. Yayasan Ummul Khair, pelatihan guru PAUD

184. Yayasan Wahana Inklusif Indonesia, pelatihan guru SD.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement