REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG -- Imam Masjid besar Daerah Otonomi Xinjiang, China membantah tuduhan Amerika Serikat yang menyebut prasasti selamat datang di sebuah Masjid bersejarah di daerah itu telah dihilangkan. Prasasti Masjid itu awalnya berada di depan pintu masuk Masjid Id Kah, yakni masjid bersejarah yang sudah ada lebih dari 500 tahun di Kashgar, Xinjiang Selatan. Menurut Imam Masjid Id Kah, prasasti itu disimpan di luar area ibadah utama Masjid pasca dilakukan renovasi.
Diketahui baru-baru ini kedutaan besar Amerika di Cina dalam akun twitter-nya menyebutkan bahwa prasasti Masjid Id Kah yang mempunyai sejarah lebih dari 100 tahun telah dihilangkan. "Tuduhan Amerika Serikat tak sesuai fakta," kata Imam Masjid Id Kah, Mamet Jume seperti dilansir China.org.cn pada Kamis (23/7).
Prasasti selamat datang itu mempunyai panjang 2,7 meter dan lebar 1,3 meter yang dibuat pada 1982. Karakter dan pola pada prasasti itu pun telah memudar dan mengalami kerusakan akibat terpaan angin dan paparan sinar matahari selama bertahun-tahun. Pada 2017, prasasti itu sempat direnovasi dengan fasilitas Masjid lainnya. Menurut Jume prasasti yang telah direnovasi itu kemudian dipindahkan ke tempat saat ini dengan diberikan kanopi besar agar tidak terkena cuaca.
Jame mengatakan berkat dukungan dari pemerintah, Masjid Id Kah telah dilengkapi dengan pendingin suhu ruangan, pasokan air panas yang stabil, listrik, fasilitas telekomunikasi, peralatan pemadam kebakaran dan lainnya.
Masjid Id Kah terdaftar sebagai salah satu bangunan peninggalan budaya nasional yang tercatat sejak 2001. Masjid itu sudah mengalami empat kali renovasi besar dan yang terbaru berlangsung pada 2011 saat pemerintah Cina mengucurkan dana sebesar 11 juta yuan atau sekitar 1,58 juta dolar Amerika untuk perbaikan keseluruhan bangunan dengan tetap menjaga bentuk aslinya.
"Sekarang masjid cerah dan rapi, hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. Sangat nyaman bagi umat untuk menghadiri ibadah di Masjid," kata Jume.