REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih West Bromwich Albion Slaven Bilic sempat cemas ketika anak asuhnya ditahan Queen's Park Rangers. Sementara, rivalnya Brentford sangat mungkin mengalahkan Barnsley sehingga bakal menyalip mereka untuk otomatis lolos ke Liga Primer musim depan.
Kecemasan Bilic berakhir. Pasalnya, sang rival justru kalah dari Barnsley. Secara otomatis, WBA pun lolos mendamping Leeds United untuk kembali ke Liga Primer. Bilic masih trauma dengan laga play off yang mereka gagal melaluinya musim lalu.
"Sungguh musim yang berat, sungguh liga yang berat," kata Bilic setelah menikmati selebrasi di lapangan. "Saya sudah sangat vokal ketika saya bilang saya akan selalu suka melatih di Championship karena ini sungguh spesial. Saya tak pernah membayangkan hal ini akan sesulit ini, semenuntut ini."
"Ini melelahkan. Saya tak menikmati setiap menit dari ini, tentunya, tetapi dengan finis seperti ini, hasil pada akhirnya, situasi (Nottingham) Forest, sungguh tak terbayangkan."
"Saya bangga kepada klub secara keseluruhan."
Bilic mengaku telah mendesak timnya menciptakan gol lagi sebelum pertandingan di tempat lain mengubah skenario.
"Saya diberi tahu kedudukan 1-1 (di Brentford) pada menit ke-85 dan saya bilang: 'Saya enggak percaya, saya tak bisa mengandalkan ke sana, kami harus berusaha menciptakan gol'. Ketika mereka bilang kepada saya kedudukan sudah 2-1, saya kemudian meminta mereka mundur. Saya tak menyangka (Brentford) akan mencetak dua gol."
Secara terpisah, Brentford yang sempat berhasil menutup defisit 10 poin dari tim asuhan Bilic terpeleset. Mereka akan bertemu Swansea City yang dengan luar biasa lolos ke playoff berkat unggul selisih gol setelah menang 4-1 melawan Reading saat bersamaan tuan rumah Nottingham Forest bertekuk lutut 1-4 kepada Stoke City.
"Sepak bola itu 80 persen penderitaan dan 10 persen kesenangan," kata manajer Brentford Thomas Frank.
"Kami akan tidur dan kemudian siap untuk bertarung lagi."