REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meminta keterangan dari para saksi dalam pengusutan kasus kematian Yodi Prabowo, ada dua orang saksi menyampaikan bahwa melihat dua pria yang mencurigakan sedang berjalan kaki di sekitar lokasi kejadian pada Rabu (8/7) dini hari. Saat itu merupakan hari yang sama dengan penemuan sepeda motor tak jauh dari lokasi jenazah.
Mengenai hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus meminta agar tidak langsung menaruh curiga terhadap dua orang tidak dikenal itu sebagai pelaku dugaan pembunuhan terhadap Yodi. Menurut Yusri, dua pria itu bisa saja hanya kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian.
"Tidak ada itu (orang mencurigakan), jangan berandai-andai, penyidik lebih tahu. Kan bisa saja orang lewat," kata Yusri saat dikonfirmasi, Kamis (23/7).
Yusri menjelaskan, ada tahapan yang harus dilakukan polisi untuk mengungkap suatu kasus dan tim penyidik sudah mempelajari betul kasus kematian Yodi. Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi terkait kasus tersebut. Terutama menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Jangan berandai dan digiring ke sana. Nanti kalau ada orang mau keluar, dicurigai juga. Penyidik sudah tahu semua apa yang sudah terjadi," tegasnya.
Sebelumnya, tim penyidik Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Pesanggrahan melakukan pengecekan ulang tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Editor Metro TV, Yodi Prabowo, Senin (20/7). Pemeriksaan ulang TKP ini dilakukan di dua lokasi.
Dalam pengecekan ulang TKP tersebut, tim penyidik mendatangi Jalan Ulujami Raya, tempat jenazah korban ditemukan. Lalu, penyidik menuju ke Jalan Inspeksi Ulujami yang berjarak sekitar kurang lebih satu kilometer dari lokasi penemuan jenazah.
Tim penyidik juga membawa serta dua saksi, yakni Elvin dan Syahrul. Keduanya merupakan warga sekitar yang memberikan keterangan pernah melihat dua pria berjalan tengah malam sekitar pukul 02.00 WIB. Waktu tersebut bertepatan dengan penemuan sepeda motor korban yang terparkir di depan SPBU mini Jalan Ulujami Raya samping tol JORR pada Rabu (8/7).
"Ada tidak keterkaitan informasi yang kita cek misalnya melihat seseorang dan lain sebagainya. Kita selaraskan, apakah ini kegiatan yang nyambung atau tidak. Sekalian ketemu, apa tidak," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di lokasi.
Tubagus menyebut penyidik gabungan telah melakukan penyidikan. Di antaranya pemeriksaan saksi-saksi, pemeriksaan ahli, mengecek bukti petunjuk, lalu melakukan analisis termasuk forensik guna mengungkap misteri kematian Yodi Prabowo.
"Analisis dari berbagai macam segi itu dikumpulkan. Sekarang saya bersama pak Wadir, penyidik, dan Kasat Reskrim, teman-teman kita ingin mencocokkan dari hasil-hasil itu semua," kata Tubagus.
Menurut keterangan saksi, mereka pernah melihat dua pria berjalan kaki tengah malam sekitar pukul 02.00 WIB dari Jalan Inspeksi Ulujami. Jalan Inspeksi Ulujami mengarah ke Danau Cavalio, tempat anjing pelacak sempat mengendus lokasi tersebut.
"Ini bukan lokasi baru. Tadi hasil ngobrol di TKP, ada yang melihat dua orang. Di mana melihatnya, dari jarak mana. Dari titik mana, dia melihatnya. Kebetulan saya lagi di sini, makanya kita lakukan pengecekan si saksi, di mana melihatnya," kata Tubagus.
Jasad Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan dua luka tusukan senjata tajam, yakni pada leher dan dada sebelah kiri korban. Hal inilah yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Polisi pun mengamankan sejumlah barang berharga milik korban, seperti dompet dan sepeda motor. Tidak hanya itu, polisi juga menemukan sebilah pisau. Dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik, ditemukan sidik jari Yodi pada pisau tersebut.