Jumat 24 Jul 2020 09:47 WIB

Hagia Sophia Siap Sambut Jamaah, Imam dan Muazin Ditunjuk

Turki menunjuk tiga imam dan lima muazin untuk Hagia Sophia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Turki menunjuk tiga imam dan lima muazin untuk Hagia Sophia. Hagia Sophia
Foto: Youtube/Guide for The Traveler
Turki menunjuk tiga imam dan lima muazin untuk Hagia Sophia. Hagia Sophia

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Kantor berita Anadolu melaporkan, Otoritas keagamaan utama Turki pada Kamis (23/7) menunjuk tiga imam dan lima muazin untuk Masjid Hagia Sophia, sebuah landmark ikonik di Istanbul yang akan dibuka untuk sholat pada Jumat (24/7).  

Dilansir dari laman Turkish Minute pada Jumat, Kepala Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), Ali Erbas, mengatakan Mehmet Boynukalin, Ferruh Mustuer dan Bunyamin Topcuoglu ditunjuk sebagai imam masjid.

Baca Juga

Adapun Hagia Sophia menjadi gereja selama 916 tahun sampai pada penaklukan Istanbul. Kemudian dikonversi menjadi sebuah masjid dari 1453 hingga 1934, hampir setengah milenium.

Selanjutnya pada 10 Juli, pengadilan Turki membatalkan Dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Hal ini membuka jalan untuk digunakan kembali Hagia Sophhia menjadi masjid setelah jeda 86 tahun. Tempat ini akan terbuka untuk wisatawan domestik, dan asing secara gratis.

Direktorat Urusan Agama Turki pada 16 Juli menandatangani protokol kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk menjalankan Hagia Sophia setelah dikonversi menjadi masjid. 

Di bawah protokol, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan mengawasi pekerjaan restorasi dan konservasi, sementara Direktorat Urusan Agama akan mengawasi layanan keagamaan.

Langkah ini dipenuhi dengan kegembiraan karena menjadi tuan rumah pengembalian struktur kuno menjadi masjid. Istanbul bersiap-siap untuk mengadakan grand opening dengan langkah-langkah ketat sesuai dengan jarak sosial, dan aturan Islam.

"Kami tahu bahwa itu adalah keinginan terbesar para pengunjung kami untuk sholat di Hagia Sophia," kata Gubernur Istanbul, Ali Yerlikaya, dilansir dari Daily Sabah.

Yerlikaya mengatakan, bahwa agar setiap orang memiliki cukup waktu untuk sholat. Tempat itu akan mulai dibuka bagi pengunjung pada pukul 10.00 pagi dan akan tetap terbuka sampai pagi berikutnya.

"Karena wabah, di dalam dan di sekitar masjid, lima tempat, dua di antaranya untuk wanita, telah ditentukan sebagai tempat sholat," kata dia. Yerlikaya menekankan bahwa ada cukup ruang bagi semua orang untuk sholat tanpa melanggar aturan jarak sosial.

Menurut pernyataan dari gubernur, akan ada 11 pos pemeriksaan berbeda bagi pejabat keamanan. "Agar proses masuk yang cepat dan mudah, kami meminta pengunjung kami untuk tidak membawa ransel atau tas," kata Yerlikaya. 

Yerlikaya mengingatkan bahwa suhu pengunjung juga akan diperiksa, dan diwajibkan penggunaan masker. Nantinya akan ada 17 tempat kesehatan, di mana 736 tenaga kesehatan akan secara aktif bekerja bersama dengan unit ambulans yang terdiri dari 101 kendaraan dan helikopter.

photo
Pengunjung melihat kaligrafi Ali di Masjid Hagia Sophia, di distrik bersejarah Sultanahmet di Istanbul, - (AP /Emrah Gurel)

Di samping itu, beberapa jalan juga akan ditutup. Istanbul Metropoitan Municipality (IBB) juga telah mengambil tindakan pencegahan untuk hari besar itu.

Di antaranya dengan menyediakan 25 angkutan untuk angkutan umum ke masjid secara gratis, pemerintah kota juga membuat area parkir di wilayah ini gratis. Pemerintah kota juga berencana membagikan 25 ribu botol air, masker, desinfektan, dan sajadah.

Sekitar 1.500 orang diharapkan untuk berpartisipasi dalam sholat Jumat di upacara pembukaan. Hagia Sophia merupakan salah satu tujuan yang paling banyak dikunjungi di Turki untuk wisatawan domestik dan asing.

Turki juga memastikan bahwa meskipun dikembalikan ke masjid, mozaik-mozaik peninggalan Kristen akan terus dilestarikan. 

"Poin utama di sini adalah tidak ada kerusakan pada mozaik-mozaik ini, penggambaran, tekstur historis dan arsitektur bangunan. Saat ini, kami sedang berusaha menutupi mereka dengan tirai (saat sholat)," kata juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.

Kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid menggetarkan banyak anggota masyarakat dan politisi Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Berbagi klip video struktur di akun media sosialnya pada Rabu (22/7), presiden menulis, "... Anda telah menjadi milik kami selamanya, dan kami telah menjadi milik Anda," merujuk ke masjid.

Klip video termasuk lagu untuk Hagia Sophia, yang dinyanyikan dalam sembilan bahasa yang berbeda, termasuk Kurdi dan Arab selain dari Turki. Sebelumnya, Erdogan juga melakukan kunjungan mendadak untuk memeriksa tempat tersebut pada Ahad (19/7) sebelum pembukaan kembali. 

Erdogan tidak akan menjadi satu-satunya politisi yang menghadiri Shalat Jumat selama pembukaan. Ali Erbas telah mengundang orang-orang dari lingkaran politik untuk upacara pelantikan. 

Dalam hal ini, Erba secara pribadi telah memanggil para pemimpin dari lima partai politik. Partai-partai ini, terlepas dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa, oposisi utama Republican People's Party (CHP), Nationalist Movement Party (MHP), Good Party (IP) dan Great Union Party (BBP). Namun, Peoples Democratic Party  (HDP) tidak diundang.

Kepala MHP, Devlet Bahceli, mengonfirmasi bahwa ia akan menghadiri upacara tersebut, serta kepala BBP, Mustafa Destici. Namun, pemimpin IP, Meral Aksener, meskipun awalnya mengonfirmasi kehadirannya, dia tidak akan berpartisipasi dalam upacara tersebut karena dia saat ini tengah diisolasi, karena kecurigaan virus corona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement