REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki menyalurkan bantuan medis ke Serbia, Aljazair, dan Paraguay berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani dengan negara-negara ini, lapor otoritas Turki pada Kamis.
Serbia akan menerima bantuan medis melalui perjanjiannya masing-masing dengan Turki - ditandatangani pada 2 Juli. Peralatan medis itu akan digunakan di rumah sakit pemerintah di kota barat daya Novi Pazar.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Turki akan menyumbangkan peralatan medis termasuk tiga perangkat ventilasi hi-flow, lima monitor pasien, 30 pengukur aliran oksigen sentral, lima perangkat EKG 12-channel, 20 pompa infus, dua defibrillator, dua perangkat PCR, lima ventilator, dan kit operasi bedah, perangkat sinar-X seluler, 10.000 kit diagnostik, 30.000 masker N95, 2.675 masker N149, 5.000 pasang hazmat, 230.000 masker bedah, 10.000 liter desinfektan (2.200 galon), 10 perangkat UV, dan 2.000 kacamata penutup wajah.
Obat-obatan juga termasuk dalam paket bantuan itu, di antaranya 10.000 kotak hydroxychloroquine - digunakan untuk pengobatan Covid-19 - dan 10.000 kotak Tamiflu.
Secara terpisah, perjanjian Turki dengan Paraguay, ditandatangani pada 6 Mei di ibu kota Turki, Ankara, termasuk 50.000 pasang baju pelindung, 30.000 masker wajah N95, 100.000 masker bedah, 2.000 kacamata pelindung, 50.000 pasang sarung sepatu, dan 50.000 pasang sarung tangan.
Bantuan tersebut akan digunakan untuk layanan kesehatan paling krusial di Paraguay.
Dalam perjanjian lain, Turki juga akan menyumbangkan 25 unit ventilator, 50.000 masker bedah, 25.000 hazmat, 50.000 masker N95, 30.000 kit diagnostik PCR, dan 2 perangkat lab PCR ke Aljazair.
Dua negara sebelumnya juga telah menandatangani perjanjian pada 30 Juni. Turki telah mengirim bantuan medis ke sekitar 140 negara untuk membantu memerangi pandemi virus korona.