Ahad 26 Jul 2020 16:54 WIB

Putusan 1MDB Najib Razak Keluar Selasa

Najib Razak hadapi 4 tuduhan korupsi dan 3 pencucian uang dalam 1MDB.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (C) mengenakan topeng saat ia tiba di kompleks Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Juni 2020. Najib Razak dituduh menyalahgunakan kekuasaannya sebagai perdana menteri dan menteri keuangan untuk menghindari sipil atau tindakan kriminal dengan mengarahkan perubahan pada laporan audit 1MDB
Foto: EPA-EFE/AHMAD YUSNI
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (C) mengenakan topeng saat ia tiba di kompleks Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Juni 2020. Najib Razak dituduh menyalahgunakan kekuasaannya sebagai perdana menteri dan menteri keuangan untuk menghindari sipil atau tindakan kriminal dengan mengarahkan perubahan pada laporan audit 1MDB

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kasus korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang bernilai miliaran dolar AS telah berjalan selama hampir 16 bulan. Pengadilan Malaysia akan menjatuhkan putusannya dalam persidangan korupsi pertama mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Selasa (28/7) mendatang.

Najib dan lingkaran di dalamnya dituduh melakukan pencucian uang dana kekayaan negara dalam penipuan yang melibatkan banyak negara lain. Uang tunai yang dikorupsi diduga digunakan untuk membiayai film Hollywood berjudul The Wolf Of Wall Street, dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, dan bank investasi asal Amerika serikat (AS), Goldman Sachs yang juga menjadi terlibat dalam skandal korupsi maha megah itu.

Baca Juga

Kemarahan pada kasus korupsi ini memainkan peran besar dalam hilangnya koalisi Najib dalam pemilihan dua tahun lalu setelah enam dekade berkuasa. Dia kemudian ditangkap dan diterpa puluhan tuduhan atas penipuan.

Najib saat ini menghadapi tiga persidangan terpisah terkait 1MDB, dan yang pertama akhirnya mencapai puncaknya pekan ini di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur. Kasus ini berpusat pada transfer 42 juta ringgit Malaysia (9,9 juta dolar AS) dari unit sebelum 1MDB, yanki SRC International ke rekening bank Najib.

Dia membantah melakukan kesalahan, dan pengacaranya Muhammad Shafee Abdullah sebelum putusan mengatakan bahwa positif akan pertahanannya. "Saya merasa baik tentang pertahanan," katanya dikutip laman Channel News Asia, Ahad (26/7).

Mantan pemimpin Malaysia itu menghadapi empat tuduhan korupsi dan tiga pencucian uang dalam kasus ini. Namun dia berkali-kali menegaskan dia tidak tahu tentang transfer bank apapun.

Tim pembela menilai Najib adalah korban. Mereka kemudian berusaha untuk menjerumuskan pengusaha Low Taek Jho, seorang tokoh kunci dalam skandal yang didakwa di AS dan Malaysia, sebagai dalang kasus korupsi ini. Sementara Low hingga kini keberadaannya tidak diketahui.

Jaksa penuntut umum Malaysia meyakini bahwa Najib mengendalikan unit 1MDB. Meski demikian, pengamat percaya pergolakan politik April ini dapat mempengaruhi hasil persidangan Selasa mendatang.

Partai skandal Najib kembali berkuasa pada Maret sebagai bagian dari koalisi setelah pemerintahan reformis runtuh. Sejak itu, tuduhan 1MDB terkait secara tak terduga turun terhadap anak tiri mantan pemimpin Riza Aziz, salah satu produsen Wolf Of Wall Street, sebagai imbalannya dia setuju untuk mengembalikan aset ke Malaysia.

Jaksa juga membatalkan belasan tuduhan terhadap sekutu Najib Musa Aman, mantan pemimpin negara bagian Sabah. Jika Najib, yang saat ini bebas dengan jaminan dihukum pada Selasa, ia dapat dihukum pada hari yang sama.

Setiap tuduhan korupsi di negeri Jiran itu, membawa hukuman penjara maksimum 20 tahun, dan setiap jumlah pencucian uang dapat dihukum dengan jangka waktu hingga 15 tahun. Namun pria berusia 67 tahun itu kemungkinan akan naik banding, dan mungkin tidak langsung dipenjara.

Jika dia dinyatakan bersalah dan hukumannya dijatuhkan, maka dia juga akan dilarang dari jabatan politik selama beberapa tahun. Menurut Bridget Welsh, seorang ahli Malaysia dari University of Nottingham, hukuman akan dipandang positif oleh banyak orang karena membawa pertanggungjawaban atas skandal 1MDB.

"Sebaliknya, pembebasan akan merusak reputasi internasional Malaysia," ujarnya. Pihak berwenang di beberapa negara juga tengah menyelidiki pencurian uang 1MDB, yang mendanai belanja global termasuk pembelian real estat kelas atas, karya seni, dan kapal super yacht.

Jumlah yang terlibat dalam kasus pertama Najib masih kecil dibandingkan dengan yang ada dalam persidangan kedu. Persidangan kedua dinilai paling signifikan, yang berpusat pada tuduhan bahwa ia secara ilegal memperoleh lebih dari 500 juta dolar AS.

Otoritas AS tengah menyelidiki dana tersebut karena uang diduga dicuci melalui sistem keuangan Amerika. AS pun meyakini dana 4,5 miliar dolar AS dijarah dari 1MDB.

Malaysia telah menagih Goldman Sach. Para stafnya saat ini dan mantan bank investasi telah membantu mengatur masalah obligasi senilai 6,5 miliar dolar AS untuk 1MDB. Jaksa penuntut telah mengklaim bahwa sejumlah besar dana itu disalahgunakan selama penggalangan dana.

Namun demikian, pada Jumat kemarin, Malaysia sepakat untuk penyelesaian masalah skandal kasus ini dengan membayar 3,9 miliar dolar AS. Namun sebagai imbalan Goldman dapat membatalkan semua proses pidana terhadap Wall Street titan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement