Ahad 26 Jul 2020 23:28 WIB

Manokwari Catat Tambahan Empat Kasus Positif Covid-19

Secara akumulatif konfirmasi positif di Kota Pala itu sebanyak sembilan kasus.

Manokwari Catat Tambahan Empat Kasus Positif Covid-19. Virus corona  (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Manokwari Catat Tambahan Empat Kasus Positif Covid-19. Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MANOKWARI -- Kabupaten Manokwari, Papua Barat, kembali mencatat penambahan empat kasus baru dan kini jumlah konfirmasi positif Covid-19 di daerah ini menjadi 72 orang.

"Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong masih terus terjadi penambahan kasus. Dibanding daerah lain di Papua Barat, jumlah kasus positif di Kota Sorong dan Manokwari saat ini yang tertinggi," ucap Juru Bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Percepatan Penanganan Covid-19, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Ahad (26/7).

Ia menyebutkan, jumlah kasus positif di Papua Barat per-Ahad 26 Juli 2020 tercatat sebanyak 392 kasus. Dari jumlah itu 232 orang diantaranya sembuh dan lima orang meninggal dunia.

Selain Manokwari, pada Ahad (26/7) ada penambahan satu kasus dari Kabupaten Fakfak. Secara akumulatif konfirmasi positif di Kota Pala itu sebanyak sembilan kasus dan lima diantaranya berhasil sembuh.

"Tertinggi masih Kota Sorong dengan 163 positif, 71 orang sembuh dan empat meninggal. Selanjutnya Manokwari 72 positif, 18 sembuh dan satu meninggal. Berikutnya Kabupaten Sorong 69 positif dan 60 sembuh," katanya lagi.

Sedangkan daerah lain, Teluk Bintuni 50 positif dan seluruhnya berhasil sembuh. Raja Ampat 19 positif dan semua sembuh. Lalu Teluk Wondama delapan positif, tujuh sembuh. Kabupaten Kaimana dan Manokwari Selatan masing-masing satu kasus dan kini pun mereka sudah sembuh.

"Untuk kasus kematian, sejauh ini baru terjadi di Kota Sorong dan Manokwari. Sedangkan daerah lain sampai saat ini belum ada yang melaporkan. Kita bersyukur, mudah-mudahan seluruh pasien yang tersisa ini sembuh semua," ujarnya menambahkan.

Arnold pun mengimbau masyarakat lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik di daerah zona merah, kuning maupun hijau.

"Semakin ke sini kami lihat masyarakat semakin abai terhadap protokol kesehatan. Padahal transmisi lokal sudah semakin tinggi, terutama di Kota Sorong, Manokwari dan Kabupaten Sorong," sebut Tiniap.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement