REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Lonjakan kasus coronavirus desease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Karawang masih terjadi. Satu komplek perumahan diisolasi dan dua puskesmas ditutup pelayanannya selama 14 hari karena ada kasus positif Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan langkah ini merupakan tindaklanjut dari ditemukannya warga yang positif Covid-19 di tempat tersebut. Enam orang dari satu komplek perumahan dan tiga tenaga kesehatan di dua puskesmas.
“Komplek perumahan di Telukjambe Timur lockdown selama 14 hari sejak beberapa warganya dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis pekan lalu,” kata Yayuk kepada Republika.co.id, Senin (27/7).
Yayuk menuturkan enam warga tersebut memiliki gejala yang sama yakni batuk dan keluhan pernafasan. Keenamnya diduga tertular dari satu pasien yang sebelumnya telah dinyatakan positif yang dilacak oleh Dinkes. Setelah dites, keenamnya juga dinyatakan positif Covid-19.
Menurutnya, warga di perumahan tersebut pun diminta isolasi mandiri terlebih dahulu sebagai tindaklanjut. Dinkes Kabupaten Karawang juga sudah melakukan pelacakan kepada keluarga dan tetangga yang kontak dengan keenam warga tersebut. “62 warga kami tes swab,” ujarnya.
Ia menambahkan selain perumahan di Telukjambe Timur tersebut, dua puskesmas juga ditutup. Hal ini menyusul keluarnya hasil dari tes swab massal yang dilakukan beberapa lalu yang menyatakan tiga tenaga kesehatan positif Covid-19. Dua fasilitas kesehatan tersebut yakni di Puskesmas Wanakerta 2. Puskesmas Curug. “Maka pelayanan dikedua puskesmas tersebut akan dihentikan untuk sementara waktu selama 14 hari,” kata dia.
Ia mengatakan selama terhitung mulai 27 Juli hingga 9 Agustus mendatang, masyarakat yang ingin mendapat layanan kesehatan di dua puskesmas tersebut dialihkan ke Puskesmas terdekat. Ini dilakukan untuk menghindari potensi penyebaran virus corona lebih meluas.
Menurutnya, dengan adanya tenaga kesehatan yang positif Covid-19 maka kesiagaan pun semakin ditingkatkan. Terutama di fasilitas kesehatan lainnya yang juga rawan penyebaran penyakit ini. Para tenaga kesehatan dibekali APD dan pelayanan diterapkan sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Kami terus siaga mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini,” tambahnya.