Kamis 30 Jul 2020 14:33 WIB

MCCC Kembangkan Kampanye Kreatif untuk Edukasi Masyarakat

MCCC mengadaptasi kampanye kreatif agar protokol kesehatan ditaati

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Mencuci Tangan (ilustrasi). Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) terus menggencarkan upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Foto: topnews.in
Mencuci Tangan (ilustrasi). Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) terus menggencarkan upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) terus menggencarkan upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Banyak model edukasi telah digerakkan agar masyarakat bisa memahami dan menaati protokol kesehatan.

MCCC mengadaptasi kampanye kreatif sebagai umpan menarik minat agar protokol kesehatan ditaati. Ade Irvan Nugroho dari MCCC Jawa Barat merasa, tidak semua orang bisa menerima informasi yang sama, sehingga perlu metode-metode berbeda.

Baca Juga

"Kalau di kalangan tertentu edukasi ini bisa diterima, tapi di kalangan lain seperti yang saya lakukan di pasar ya ini agak susah, sehingga di pasar tiap hari kita harus kerja sama dengan TNI, Polri, Satpol PP," kata Ade, Kamis (30/7).

Edukasi berjalan, pemasangan spanduk, pembagian berupa masker, hand sanitizer dan sarung tangan, pembagian buku panduan Covid-19 dan bibit tanaman menjadi contoh edukasi yang dimasifkan MCCC. Sehingga, bisa menarik minat masyarakat.

Ia berpendapat, kampanye-kampanye yang kreatif seperti ini harus dilakukan dan diperbanyak diberikan kepada masyarakat. Tujuannya, tidak lain agar masyarakat menjadi sadar Covid-19 ini memang ada dan nyata.

Selain itu, Ade berpendapat, salah satu yang menjadi masalah dasar saat ini merupakan pola pikir yang dimiliki masyarakat terhadap Covid-19. Yang mana, pasrah saja dan menganggap kalau meninggal dunia merupakan urusan Tuhan YME.

"Inilah yang harus menjadi perhatian bagi seluruh relawan MCCC wilayah, agar informasi dapat diterima dan mengubah pola pikir yang ada di masyarakat melalui kampanye-kampanye kreatif," ujar Ade.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement