Jumat 31 Jul 2020 15:28 WIB

Peretasan Twitter Bermula dari Serangan Ponsel

Twitter menyatakan sudah membatasi akses ke sistem dan perangkat internal

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Twitter menyatakan sudah membatasi akses ke sistem dan perangkat internal sejak terjadi peretasan akun. Ilustrasi.
Foto: EPA
Twitter menyatakan sudah membatasi akses ke sistem dan perangkat internal sejak terjadi peretasan akun. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Twitter Inc menyatakan kasus peretasan di platform tersebut beberapa waktu lalu bermula dari serangan spear-phishing dari ponsel. Reuters mengutip unggahan di blog resmi Twitter, yang kini sudah dihapus, menuliskan peretas menargetkan karyawan tertentu yang memiliki akun di sistem internal mikroblog tersebut.

Twitter menyatakan sudah membatasi akses ke sistem dan perangkat internal sejak kejadian tersebut. Peretas mengincar 130 akun dalam pembobolan tersebut. Mereka mencuit dari 45 akun, mengakses kotak pesan 36 akun, dan mengunduh data dari tujuh akun.

Baca Juga

Spear-phishing adalah serangan berupa mengirim email seolah-olah berasal dari pengirim yang terpercaya. Peretas melalui email tersebut ingin mendapatkan informasi rahasia dari korban.

Pertengahan bulan ini, akun-akun terverifikasi di Twitter diretas dan mencuitkan permintaan mengirim mata uang kripto bitcoin. Akun yang diretas antara lain milik mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama, kandidat presiden AS Joe Biden, selebritas Kim Kardashian, dan bos Tesla Elon Musk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement