Ahad 02 Aug 2020 07:56 WIB

KKP: Program Irigasi Tambak Bantu Pemulihan Ekonomi

Program ini telah merehabilitasi irigasi tambak sepanjang 766.173 meter.

Red: Friska Yolandha
Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto menyatakan bahwa program Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) selain menunjang pengelolaan perikanan berkelanjutan juga membantu pemulihan ekonomi.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto menyatakan bahwa program Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) selain menunjang pengelolaan perikanan berkelanjutan juga membantu pemulihan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto menyatakan bahwa program Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) selain menunjang pengelolaan perikanan berkelanjutan juga membantu pemulihan ekonomi. Program bantuan pemerintah PITAP yang digulirkan sejak 2013 telah berhasil merehabilitasi saluran irigasi tambak sepanjang 766.173 meter.

"Saya berharap kegiatan PITAP 2020 dapat segera diimplementasikan guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," ucap Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (2/8).

Baca Juga

Program bantuan pemerintah PITAP yang digulirkan sejak 2013 telah berhasil merehabilitasi saluran irigasi tambak sepanjang 766.173 meter dengan luas lahan tambak yang terairi sekitar 29.105 hektare. Rehabilitasi ini telah dilakukan di 77 kabupaten/kota pada 18 provinsi di seluruh Indonesia.

Selain itu, sebanyak 428 kelompok pengelola irigasi perikanan (Poklina) telah berhasil memberdayakan total tenaga kerja sebanyak 1.556.600 orang selama kegiatan berlangsung.