Ahad 02 Aug 2020 08:56 WIB

Pahala Bangun Pagi

Bangun pagi jadi penanda waktu dimulainya semua kebaikan.

Red: Irwan Kelana
Ribuan masyarakat mengikuti Shalat Subuh Berjamaah Akbar, di Masjid Raja Jawa Barat, Alun-alun Kota Bandung, Ahad (22/9). Salah satu hikmah bangun pagi adalah berkesempatan  menunaikan shalat Subuh berjamaah.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ribuan masyarakat mengikuti Shalat Subuh Berjamaah Akbar, di Masjid Raja Jawa Barat, Alun-alun Kota Bandung, Ahad (22/9). Salah satu hikmah bangun pagi adalah berkesempatan menunaikan shalat Subuh berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dr KH Syamsul Yakin MA

 

Pagi adalah masa awal sebuah hari. Bagi orang Indonesia waktu pagi terbentang mulai tengah malam hingga matahari terbit. Dalam Islam waktu pagi identik dengan waktu Subuh. Kata “Subuh” itu sendiri berarti pagi. Kata “Pagi” dalam Alquran diulang hingga sembilan belas kali. Terkait ini, tentu bangun pagi juga memiliki keistimewaan tersendiri.

Nabi SAW memberi informasi, “Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang di antara kalian pada saat tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia bangun lalu berzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepaslah lagi satu ikatan.