Senin 03 Aug 2020 10:24 WIB

Netanyahu Sebut Demonstran dan Media Merusak Demokrasi

Netanyahu menyalahkan ribuan warga Israel yang turun ke jalan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang memprotes perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menghadapi dakwaan korupsi, di luar kediamannya di Yerusalem, Israel, 01 Agustus 2020. Netanyahu menghadapi jejak untuk dakwaan yang diajukan kepadanya oleh Kantor Kejaksaan Negeri atas tuduhan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Orang-orang memprotes perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menghadapi dakwaan korupsi, di luar kediamannya di Yerusalem, Israel, 01 Agustus 2020. Netanyahu menghadapi jejak untuk dakwaan yang diajukan kepadanya oleh Kantor Kejaksaan Negeri atas tuduhan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerang balik orang-orang yang turun ke jalanan menuntut dirinya mundur, Ahad (2/8). Dia mengatakan para pemrotes menginjak-injak demokrasi dan menyalahkan media.

Ketua partai sayap kanan Likud ini telah membantah melakukan kesalahan dalam tiga kasus korupsi. Tuntutan ini yang membuat banyak warga Israel turun ke jalan menuntutnya mundur, terlebih lagi penangan pemerintah terhadap penyebaran virus corona dinilai gagal.

Baca Juga

"Demonstrasi ini dipicu oleh mobilisasi media, yang tidak dapat saya ingat," kata Netanyahu menuduh pers Israel tentang keseragaman dalam dugaan bias terhadapnya.

Netanyahu menyebut pengunjuk rasa yang turun ke jalan merasa itu bentuk demokrasi yang perlu dilakukan, padahal itu tindakan salah. Dia melihatnya sebagai upaya untuk menginjak-injak demokrasi.

“Mereka tidak melaporkan demonstrasi, mereka berpartisipasi di dalamnya. Mereka menambah bahan bakar,” kata Netanyahu menuduh media.

Presiden yang kembali dilantik untuk masa jabatan kelima pada Mei ini sering mengeluhkan bias pers terhadapnya. Dia pun menyalahkan ribuan warga Israel yang turun ke jalan-jalan, termasuk di luar rumahnya di Yerusalem.

Pria berusia 70 tahun ini menyatakan tidak ada yang berusaha membatasi demonstrasi dengan mayoritas kaum muda Israel. Sedangkan mitra koalisi utama Netanyahu, Menteri Pertahanan Benny Gantz dari Partai Biru Putih, membela demonstrasi.

"Hak untuk memprotes adalah darah kehidupan demokrasi," kata Gantz pada pertemuan kabinet.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement