Rabu 05 Aug 2020 01:08 WIB

Pemkot Ambon Antisipasi Klaster Baru Perkantoran

Pemkot mendorong ASN menjalankan protokol kesehatan.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku mengantisipasi munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di kawasan perkantoran di daerah itu. Pemkot berharap tidak klaster kantor di wilayah tersebut.

"Saya telah mengambil langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di kawasan perkantoran lingkup Pemkot Ambon," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Ambon, Selasa.

Baca Juga

Dia mengatakan Dinas Kesehatan telah mengajukan surat yang selanjutnya akan didisposisi ke pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang pegawainya terkait langsung dengan aktivitas masyarakat.

Sejumlah OPD terkait menjadi perhatian, yakni Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Persampahan (DLHKP), Dinas Pemadam Kebakaran, dan Satuan Polisi Pamong Praja. "Dinas yang pegawai berinteraksi langsung dengan masyarakat harus dilakukan pemeriksaan tes cepat maupun 'swab' (tes usap)," katanya.

Ke depan, pihaknya juga akan menyurati OPD lainnya jika memungkinkan pegawainya harus dilakukan pemeriksaan tes cepat dan tes usap sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19. Ia mengharapkan kasus Covid-19 yang berasal dari kawasan perkantoran dapat dihindari dan aktivitas masyarakat tetap aman dan terjaga.

"Seluruh upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Ambon, " ujarnya.

Ia mengakui saat ini aktivitas pelayanan di Pemkot Ambon mulai berlangsung normal, hanya dibatasi waktu layanan hingga pukul 14.00 WIT.

Saat ini juga, aktivitas pengurusan Surat Keterangan Keluar Masuk (SKKM) Kota Ambon juga cukup dipadati masyarakat di balai kota setempat."Kita terus menerapkan protokol kesehatan di setiap pintu masuk wajib mencuci tangan, melalui pintu sterilisasi dan terutama wajib menggunakan masker dan menjaga jarak," kata Wali Kota Richard

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement