Kamis 06 Aug 2020 02:50 WIB

Obesitas Bukan Sekadar Kelebihan Berat Badan

Obesitas adalah kondisi kronis yang kompleks dan perlu manajemen seumur hidup.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pria obesitas. Orang yang hidup dengan obesitas memerlukan dukungan seperti orang yang hidup dengan penyakit kronis lainnya.
Foto: Reuters
Pria obesitas. Orang yang hidup dengan obesitas memerlukan dukungan seperti orang yang hidup dengan penyakit kronis lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Pedoman kesehatan terbaru yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal memaparkan sejumlah hal terkait obesitas. Menurut panduan itu, obesitas bukan hanya perkara kelebihan berat badan.

Secara khusus, pedoman memperingatkan bahaya dari stigma bobot badan dalam sistem kesehatan. Himpunan informasi tersebut dibuat sebagai acuan bagi dokter perawatan primer dalam mendiagnosis dan menangani pasien obesitas.

Baca Juga

"Narasi budaya dominan mengenai obesitas memicu asumsi bahwa pasien tidak bertanggung jawab secara personal dan kurang memiliki kemauan. Ini bisa mempermalukan orang yang hidup dengan obesitas," tulis pedoman tersebut.

Berdasarkan data dari Statistics Canada, saat ini satu dari empat warga Kanada mengalami obesitas. Secara umum, tingkat obesitas di Kanada pun melonjak tiga kali lipat selama tiga dekade terakhir.

Pedoman yang baru saja terbit pekan ini merupakan versi yang diperbarui dari panduan 2006. Penggagasnya adalah asosiasi dokter dan ahli bedah bariatrik Obesity Canada bersama Canadian Institutes of Health Research.

Saran terbaru masih merekomendasikan penggunaan kriteria diagnostik seperti indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang. Selain itu, pedoman meminta dokter lebih fokus pada bagaimana berat badan berdampak pada kesehatan seseorang.

Penurunan berat badan sekecil apapun, mungkin sekitar 3 hingga 5 persen, dapat menyebabkan peningkatan aspek kesehatan seseorang. Pedoman pun menyoroti bahwa berat badan terbaik untuk orang gemuk bisa jadi bukan berat badan idealnya.

Pada dasarnya, obesitas adalah kondisi kronis yang kompleks dan perlu manajemen seumur hidup untuk mengatasinya. Orang yang hidup dengan obesitas memerlukan dukungan seperti orang yang hidup dengan penyakit kronis lainnya.

Karena itu, panduan menyarankan dokter tidak sekadar merekomendasikan diet dan olahraga. Sebaliknya, mereka harus fokus pada akar penyebab kenaikan berat badan dan mengambil pendekatan holistik untuk kesehatan.

Meski demikian, pedoman tidak sepenuhnya menghilangkan saran standar penurunan berat badan. Semua individu, terlepas dari ukuran atau komposisi tubuhnya, tentu mendapat manfaat dari pola makan seimbang dan aktivitas fisik teratur.

Namun, perlu dicatat bahwa pengendalian berat badan seringkali sulit karena otak akan mengimbanginya dengan merasa lebih lapar, sehingga mendorong orang makan lebih banyak. Banyak studi menunjukkan bahwa diet tidak sepenuhnya berhasil.

Salah satu penulis pedoman kesehatan, Ximena Ramos-Salas, mengatakan masih banyak dokter melakukan diskriminasi terhadap pasien dengan obesitas. Itu bisa mengarah pada hasil kesehatan yang lebih buruk, terlepas dari berapa berat badan pasien.

"Bias mengenai berat badan bukan hanya memercayai hal yang salah tentang obesitas. Bias berat badan juga memiliki efek terhadap perilaku para praktisi kesehatan," ungkap Direktur Riset dan Kebijakan di Obesity Canada itu.

Selama ini, tidak sedikit dokter yang menyarankan pasien untuk makan lebih sedikit dan banyak bergerak. Padahal, pasien butuh dukungan lebih, bahkan termasuk terapi psikologis, juga pengobatan dan bedah bariatrik seperti operasi bypass lambung.

Alih-alih hanya memberitahu mereka untuk mengurangi kalori, dokter perlu bekerja sama dengan pasien dan fokus pada tujuan kesehatan yang penting. Dokter juga harus meminta izin sebelum mendiskusikan berat badan pasien, dikutip dari laman BBC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement