REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah riset yang dilakukan Kredivo dan Katadata Insight Center mendapati temuan menarik yakni peningkatan aktivitas e-commerce didukung oleh konsumen generasi Z dan milenial yang berkontribusi sebesar 85 persen dari total transaksi. Meski demikian, semua kelompok umur tetap terbuka untuk bertransaksi online.
"Hal itu terlihat dari jumlah transaksi rata-rata per orang per tahun yang hampir sama, yakni 17-20 kali dalam setahun berapapun usianya," ungkap General Manager Kredivo Indonesia, Lily Suriani, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Rabu (5/8).
Data ini menunjukkan meskipun didominasi milenial, kepercayaan konsumen pada e-commerce sebagai cara berbelanja, terjadi pada lintas generasi. Karena e-commerce memperbesar peluang transaksinya bagi kelompok umur lainnya, seperti konsumen generasi X dan Baby boomers.
"Ini menjadi salah satu cara e-commerce untuk dapat menarik lebih banyak konsumen, sekaligus tingkatkan inklusi keuangan," kata Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri.
Hal ini sejalan dengan studi dari Bill and Melinda Gates Foundation dan McKinsey & Co (2013). Studi tersebut menunjukkan, akses yang relatif luas ke transaksi digital pada suatu negara, akan mampu mendorong peningkatan inklusi keuangan di negara tersebut.
Dalam Kredivo dengan Katadata Insight Center ini, peningkatan jumlah rata-rata transaksi e-commerce per bulan dari kuartal pertama menuju kuartal terakhir pada 2019, memang menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan yang semakin mendalam terhadap e-commerce. Puncak peningkatan ini terjadi pada Desember 2019 dengan jumlah transaksi lebih besar 22 persen dibandingkan rata-rata jumlah transaksi bulanan.