Kamis 06 Aug 2020 11:05 WIB

Gen Z dan Milenial Berkontribusi Terbesar Bagi E-Commerce

Meski demikian, transaksi di e-commerce tetap terbuka untuk Gen X dan Baby boomers.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Fuji Pratiwi
E-commerce (perdagangan online). Sebuah riset yang dilakukan Kredivo dan Katadata Insight Center mendapati temuan menarik yakni peningkatan aktivitas ​e-commerce didukung oleh konsumen generasi Z dan milenial yang berkontribusi sebesar 85 persen dari total transaksi.
Foto: Republika
E-commerce (perdagangan online). Sebuah riset yang dilakukan Kredivo dan Katadata Insight Center mendapati temuan menarik yakni peningkatan aktivitas ​e-commerce didukung oleh konsumen generasi Z dan milenial yang berkontribusi sebesar 85 persen dari total transaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah riset yang dilakukan Kredivo dan Katadata Insight Center mendapati temuan menarik yakni peningkatan aktivitas ​e-commerce didukung oleh konsumen generasi Z dan milenial yang berkontribusi sebesar 85 persen dari total transaksi. Meski demikian, semua kelompok umur tetap terbuka untuk bertransaksi ​online​.

Baca Juga

"Hal itu terlihat dari jumlah transaksi rata-rata per orang per tahun yang hampir sama, yakni 17-20 kali dalam setahun berapapun usianya," ungkap General Manager Kredivo Indonesia, Lily Suriani, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Rabu (5/8).

Data ini menunjukkan meskipun didominasi milenial, kepercayaan konsumen pada e-commerce sebagai cara berbelanja, terjadi pada lintas generasi. Karena e-commerce memperbesar peluang transaksinya bagi kelompok umur lainnya, seperti konsumen generasi X dan Baby boomers.

"Ini menjadi salah satu cara e-commerce untuk dapat menarik lebih banyak konsumen, sekaligus tingkatkan inklusi keuangan,​" kata Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri​.

Hal ini sejalan dengan studi dari Bill and Melinda Gates Foundation dan McKinsey & Co (2013). Studi tersebut menunjukkan, akses yang relatif luas ke transaksi digital pada suatu negara, akan mampu mendorong peningkatan inklusi keuangan di negara tersebut.

Dalam Kredivo dengan Katadata Insight Center ini, peningkatan jumlah rata-rata transaksi ​e-commerce per bulan dari kuartal pertama menuju kuartal terakhir pada 2019, memang menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan yang semakin mendalam terhadap e-commerce​. Puncak peningkatan ini terjadi pada Desember 2019 dengan jumlah transaksi lebih besar 22 persen dibandingkan rata-rata jumlah transaksi bulanan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement