Kamis 06 Aug 2020 18:32 WIB

Ilmuwan Temukan Awan Panjangnya 1.800 Km di Mars

Awan panjang di Mars atau AMEC hanya bertahan sehari.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun selama puncak musim panas di Mars terbentuk awan di dekat gunung api yang sudah punah disana. Pembentukan awan itu pada pagi hari bahkan ditaksir bisa mencapai panjang 1.800 kilometer. Para peneliti menamakannya Arsia Mons Elongated Cloud (AMEC). Sebagai gambaran total panjang tol trans Jawa mencapai 1.350 Km. Artinya, awan ini bahkan lebih panjang dari total tol trans Jawa.

Awan itu tidaklah bertahan lama karena hanya bertahan sehari. Namun keesokan harinya, awan kembali terbentuk seperti rutinitas di musim panas. Kehadiran awan itu selalu menarik bagi peneliti.

Baca Juga

"Kami menginvestigasi fenomena menarik ini dan berharap awan itu segera terbentuk lagi. Awan panjang ini terbentuk tiap puncak musim panas dan berulang selama sekitar 80 hari. Tapi kami tak tahu apa akan terus sepanjang ini atau tidak," kata kepala studi dari Universitas Basque Country Spanyol Jorge Hernandez-Bernal dilansir dari Universetoday pada Kamis (6/8).

Kalender Mars atau Martian dua kali lipat dari Bumi. Berarti dalam setahun ada 687 hari di Mars ketimbang di Bumi (365). Musim panas di Mars durasinya lebih panjang dan awan unik ini dapat terbentuk tiap pagi. Biasanya awan tersebut bisa bertahan sampai tiga jam sebelum lenyap.

"Saking panjangnya awan ini, kamera Anda tak bisa menangkap gambarnya jika lensanya sudut sempit atau jika anda memantaunya pada sore hari," ujar peneliti dari Mars Express Mission Eleni Ravanis.

Ravanis bersama timnya mendapat gambar awan unik itu lewat teknologi kamera pemantau (VMC). VWC punya lensa lebar yang membantunya mendapat gambar awan berukuran super panjang lebih jelas dari kamera lain.

"Beruntung bagi Mars Express, orbit pesawat luar angkasa yang sangat elips, ditambah bidang pandang yang luas dari instrumen VMC, memungkinkan kami mengambil gambar yang mencakup area planet yang luas di pagi hari," ujar Ravanis.

Diketahui, pesawat ruang angkasa VMC berada di orbit elips yang lebar, yang menempuh jarak sejauh 10.107 km (6.280 mil) dari planet ini. Dari jarak tersebut, VMC dapat menggambarkan seluruh planet sekaligus menangkap fitur skala besar seperti awan ini.

Atmosfer Mars didominasi oleh karbon dioksida, yang menyusun lebih dari 95 persen atmosfer. Uap air hanya gas jejak, dan memiliki variabilitas tinggi secara musiman, harian, dan spasial. Peneliti berharap dengan mengamati awan ini akan membantu mengisi gambaran atmosfer Mars, termasuk bagaimana perilaku karbon dioksida.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement