Jumat 07 Aug 2020 00:55 WIB

Negara Bagian Meksiko Larang Penjualan Junk Food Pada Anak

Negara bagian Meksiko, Oaxaca, juga melarang penjualan minuman tinggi gula pada anak.

Otoritas di negara bagian Meksiko, Oaxaca, pada Rabu (5/8), melarang penjualan, distribusi, dan iklan makanan rendah gizi atau junk food pada anak-anak (Foto: ilustrasi makanan junk food)
Foto: Flickr
Otoritas di negara bagian Meksiko, Oaxaca, pada Rabu (5/8), melarang penjualan, distribusi, dan iklan makanan rendah gizi atau junk food pada anak-anak (Foto: ilustrasi makanan junk food)

REPUBLIKA.CO.ID, MONTERREY -- Otoritas di negara bagian Meksiko, Oaxaca, pada Rabu (5/8), melarang penjualan, distribusi, dan iklan makanan rendah gizi atau junk food pada anak-anak. Hal ini juga berlaku terhadap minuman tinggi gula.

Oaxaca menjadi negara bagian pertama di Meksiko yang memberlakukan aturan tersebut. Anggota kongres di Oaxaca mengesahkan aturan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di Meksiko, negara dengan tingkat penderita diabetes dan obesitas tinggi.

Baca Juga

"Kami mendorong perubahan ini sehingga anak-anak dapat mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang baik untuk tubuh dan perkembangan mereka, daripada membiarkan kebiasaan makan mereka didikte oleh industri," kata salah satu anggota kongres, Magaly Lopez, dalam pidatonya di hadapan anggota dewan negara bagian, dikutip reuters, Kamis (6/8).

Masyarakat Meksiko telah lama berjuang menekan tingkat diabetes dan obesitas, tetapi upaya itu sulit dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Sejauh ini, Meksiko menempati urutan ketiga untuk negara dengan jumlah korban Covid-19 tertinggi dunia. Otoritas setempat mengumumkan 449.961 orang positif Covid-19 dan 48.869 di antaranya meninggal dunia.

"Minuman yang mengandung gula seperti sukrosa dan sirup jagung dengan kandungan fruktosa tinggi, yang terkait dengan tingginya risiko peningkatan berat badan, dan hasilnya, banyak warga kelebihan berat badan dan obesitas, serta diabetes," demikian isi rancangan peraturan negara bagian Oaxaca mengutip dari hasil kajian Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) yang diterbitkan pada 2015.

Meksiko menghadapi masalah obesitas saat negara itu bergabung dalam perjanjian pasar bebas dengan Amerika Serikat dan Kanada pada awal 1990-an. Sejumlah penelitian menunjukkan, sejak saat itu makanan olahan cukup mudah ditemui di Meksiko.

Di samping gangguan jantung, diabetes jadi penyebab kematian terkait jantung yang cukup umum ditemukan di Meksiko. Saat ini, Meksiko merupakan konsumen terbesar untuk makanan olahan di Amerika Latin dan keempat tertinggi di dunia.

Data pemerintah menunjukkan sekitar 75,2 persen dari populasi berusia 20 tahun ke atas mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Enam tahun lalu, jumlah penderita obesitas mencapai 71,3 persen.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement