Senin 10 Aug 2020 23:28 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor 36 Orang dalam 3 Hari

Persentase tingkat kesembuhan pasien Covid-19 terus menurun dalam tiga hari terakhir.

Ancaman Covid-19 (ilustrasi)
Foto: republika
Ancaman Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, 

 

Baca Juga

 

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus Covid-19 terkonfirmasi positif di Kota Bogor dalam tiga hari terakhirbertambah 36 orang. Sehingga secara keseluruhan menjadi 362 kasus. "Ditemukannya 36 kasus positif Covid-19 di Kota Bogor menunjukkan ada peningkatan penyebaran Covid-19," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Senin (10/8).

Menurut Dedie, penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor yakni berturut-turut tambah 12 kasus positif dalam tiga hari terakhir, pada 8-10 Agustus, menjadi 36 kasus. Sedangkan, kasus positif sembuh dalam tiga hari terakhir hanya 12 kasus, yakni tiga kasus pada Sabtu (8/8), tujuh kasus pada Ahad (9/8). Serta dua kasus pada Senin (10/8) ini, sehingga kasus positif sembuh seluruhnya menjadi 216 kasus atau 59,66 persen.

Persentase tingkat kesembuhan ini terus menurun dalam tiga hari terakhir, yakni 61,24 persen pada Sabtu (8/8), turun menjadi 61,14 persen pada Ahad (9/8), dan turun lagi menjadi 59,66 persen. Menurut Dedie, tren peningkatan kasus positif di Kota Bogor terjadi sejak sekitar tiga pekan lalu. Karena itu, hasil evaluasi dari Pemerintah Kota Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19 di Kota Bogor meningkat lagi dari level rendah atau zona kuning menjadi level sedang atau zona oranye.

"Warga Kota Bogor harus benar-benar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Jangan sampai Kota Bogor tergelincir lagi ke level tinggi atau zona merah," katanya.

Dedie mengakui, adanya tren peningkatan kasus positif Covid-19 terjadi setelah diterapkannya pembatasan sosial berskala besar pra-adaptasi kebiasaan baru (PSBB Pra-AKB) yakni diberikannya kelonggaran pada sektor-sektor ekonomi yang tidak dikecualikan.

Setelah adanya PSBB Pra-AKB, kata dia, maka mobilitas pergerakan orang ke luar kota menjadi lebih longgar. "Peningkatan kasus positif Covid-19 saat ini lebih banyak tertular dari aktivitas orang yang pergi ke luar kota atau orang dari zona merah yang datang ke Kota Bogor," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement