REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Maluku Utara (Malut) mencatat selama bulan Maret hingga Agustus 2020 ini sebanyak 96 anak di provinsi itu terkonfirmasi Covid-19. Mereka anak-anak dengan usia 0 sampai 18 tahun.
"Dari 96 anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, satu di antaranya balita berusia dua bulan asal Kota Tidore Kepulauan yang akhirnya meninggal dunia," kataJuru Bicara GTPP Covid-19 Malut dr Alwia Assagaf, melalui konferensi pers, di Ternate, Selasa (11/8).
Selain itu, kata dia, sebagian besar anak-anak positif itu berusia antara 6-17 tahun atau usia sekolah. Sehingga kalau pemerintah membuka aktivitas sekolah melalui tatap muka dikhawatirkan makin banyak yang bisa terjangkit Covid-19.
"Sehingga, sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar pemerintah tetap melaksanakan aktivitas sekolah melalui sisten daring, meskipun ada keluhan dari orang tua murid," kata Alwia yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malut itu.
Sementara itu, untuk Selasa (11/8( sesuai hasil tes cepat molekuler (TCM) dan PCR laboratorium RSUD Chasan Boesoerie Ternate, pasien positif baru bertambah menjadi 11 orang sehingga secara keseluruhan jumlah total positif Covid-19 di Malut sebanyak 1.691 pasien.
Dengan tambahan pasien positif baru itu, yakni asal Kabupaten Pulau Morotai enam orang, Kabupaten Tidore Kepulauan empat orang dan Kabupaten Halmahera Selatan satu orang. Maka disebut sebagai kasus 1.681 sampai dengan kasus 1.691.
"Untuk hari ini telah bertambah jumlah kasus suspek tujuh orang atau bertambah satu orang dari Halmahera Barat, kasus probabel tiga orang, dan kontak erat 104 orang," katanya.
Begitu pula untuk kasus sembuh Covid-19 bertambah 13 orang berasal dari Halmahera Timur. Sehingga total sembuh berjumlah 1.328 orang dan jumlah meninggal dunia 55 orang. Sat ini yang dirawat di RSUD Chasan Boesoerie Ternate tiga orang dan lima orang pasien positif menjalani masa karantina di Sahid Bella Hotel Ternate.
"Dengan masih meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini, maka pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat agar melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol pencegahan secara ketat dalam setiap kegiatan yang dijalankan," demikian Alwia Assagaf.