Rabu 12 Aug 2020 15:20 WIB

Kasus Baru Covid-19 di Selandia Baru Berasal dari Kargo?

Otoritas Selandia Baru sedang menyelidiki kemungkinan transmisi Covid-19 dari kargo.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Otoritas kesehatan Selandia Baru saat ini menyelidiki kemungkinan bahwa kasus Covid-19 pertama yang kembali muncul setelah lebih dari tiga bulan bebas wabah di negara itu berasal dari kargo impor. Kasus Covid-19 terjadi pada empat anggota keluarga di Auckland, setelah pemerintah menyebut 102 hari tidak ada kasus penularan lokal.

Perdana Menteri Jacinda Ardern kembali memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di kota terbesar Selandia Baru itu mulai Rabu (12/8).

Baca Juga

"Kami sedang bekerja beras untuk mengumpulkan kepingan-kepingan puzzle mengenai bagaimana satu keluarga ini bisa terinfeksi," kata Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield.

Menurut Bloomfield, penyelidikan otoritas kesehatan memusatkan perhatian pada kemungkinan penularan virus dari barang-barang kiriman, mengingat bahwa 'virus ini mampu bertahan di lingkungan yang beku untuk beberapa lama.'

Ia mengatakan penyelidikan tersebut termasuk pengujian pada permukaan di sebuah gudang penyimpanan beku di Auckland, tempat kerja salah seorang pasien dalam keluarga yang terinfeksi.

Perusahaan spesialis pergudangan beku yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat, Americold Realty Trust unit Selandia Baru, menyatakan gudang beku di Auckland adalah miliknya.

Direktur Pengelola Americold Selandia Baru, Richard Winnall, mengatakan kepada surat kabar NZ Herald bahwa pegawai yang kini terinfeksi itu sebelumnya mengambil cuti sakit untuk beberapa hari, sementara semua pegawai lain telah dirumahkan untuk menjalani tes deteksi Covid-19.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement