REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Bandara Internasional Hong Kong pada Kamis (13/8) mengumumkan bahwa penumpang dari China daratan bisa transit melalui Hong Kong terhitung 15 Agustus - 15 Oktober, guna mendukung maskapai dominan mereka Cathay Pacific Airways Ltd.
Transit ke tujuan lain, dengan masuk ke China daratan, akan tetap dilarang pada saat regulator penerbangan China membatasi ketat jumlah penerbangan internasional atas kekhawatiran penyebaran virus corona. Hal itu menyebabkan harga tiket bagi mereka yang hendak kembali ke China meroket.
Cathay akan menjadi penerima manfaat utama dari kebijakan baru itu, yang dilaporkan South China Morning Post bertujuan membantu mahasiswa melanjutkan studi di universitas luar negeri, mengingat rivalnya Hong Kong Airlines hanya terbang di Asia secara regional. Pimpinan Komersial dan Pelanggan Cathay Ronald Lam pada Rabu mengatakan bahwa pembukaan penerbangan transit daratan akan meningkatkan volume penumpang mereka dan pihaknya bersiap menambah penerbangan dalam waktu singkat.
Menurutnya, sepertiga penumpang Cathay sedang melakukan transit di bandara tersebut saat ini, yang turun dari sekitar 40 persen menjadi 50 persen sebelum pandemi ketika penumpang daratan diperbolehkan transit.
Cathay pada Rabu (12/8) melaporkan rekor kerugian paruh pertama sebesar 9,87 miliar dolar Hong Kong (sekitar Rp 18,8 triliun). Maskapai itu tidak mengharapkan pemulihan yang berarti dalam permintaan penumpang untuk beberapa waktu.