REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Ketika Sultan Zainal Abidin berkuasa, gerakan sufisme bersemi di Ternate. Hal ini dimungkinkan mengingat Islam telah dijadikan sebagai agama resmi kesultanan.
Merebaknya gerakan sufisme ini, seperti ditulis guru besar ilmu sejarah Universitas Hasanuddin A Rasyid Asba, dalam makalah berjudul Pendidikan di Maluku Utara dalam Perpektif Sejarah dan Budaya, tak lepas dari peran syekh sufi pengembara dari Timur Tengah.
Kedatangan para syekh itu, kata Rasyid, secara umum telah memainkan peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam di nusantara. ''Peranan para guru sufi ini terlihat sebagai pelaksana pendidikan, baik yang berkaitan dengan syiar Islam maupun pembelajaran dalam masyarakat,'' tulis Rasyid.
Terkait pertumbuhan gerakan sufisme di Ternate pada masa itu, lahir sebuah karya sastra Islam berjudul Al Tuhfat Al Mursalah Ila Ruh al-Nabi yang ditulis Fadhi Allah al-Burhanpuri pada 1590. ''Karya ini sangat terkenal di nusantara dan berkembang di berbagai kesultanan Islam.''