Kamis 13 Aug 2020 21:54 WIB

Gerakan Sufisme Sultan Zainal Abidin

Sultan Zainal Abidin menerapkan gerakan sufisme.

Gerakan Sufisme Sultan Zainal Abidin. Foto ilustrasi: Masjid Al Munawwar Ternate
Foto: muslianshahmasri (flickr)
Gerakan Sufisme Sultan Zainal Abidin. Foto ilustrasi: Masjid Al Munawwar Ternate

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Ketika Sultan Zainal Abidin berkuasa, gerakan sufisme bersemi di Ternate. Hal ini dimungkinkan mengingat Islam telah dijadikan sebagai agama resmi kesultanan.

Merebaknya gerakan sufisme ini, seperti ditulis guru besar ilmu sejarah Universitas Hasanuddin A Rasyid Asba, dalam makalah berjudul Pendidikan di Maluku Utara dalam Perpektif Sejarah dan Budaya, tak lepas dari peran syekh sufi pengembara  dari Timur Tengah.

Baca Juga

Kedatangan para syekh itu, kata Rasyid, secara umum telah memainkan peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam di nusantara. ''Peranan para guru sufi ini terlihat sebagai pelaksana pendidikan, baik yang berkaitan dengan syiar Islam maupun pembelajaran dalam masyarakat,'' tulis Rasyid.

Terkait pertumbuhan gerakan sufisme di Ternate pada masa itu, lahir sebuah karya sastra Islam berjudul Al Tuhfat Al Mursalah Ila Ruh al-Nabi yang ditulis Fadhi Allah al-Burhanpuri pada 1590. ''Karya ini sangat terkenal di nusantara dan berkembang di berbagai kesultanan Islam.'' 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement