Jumat 14 Aug 2020 11:15 WIB

WHO: Putus Klaster Komunitas Kunci Perangi Covid-19

WHO sebut kunci memerangi Covid-19 adalah memutus klaster komunitas.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang pria berjalan di Hanoi, Vietnam. WHO sebut kunci memerangi Covid-19 adalah memutus klaster komunitas. Ilustrasi.
Foto: EPA
Seorang pria berjalan di Hanoi, Vietnam. WHO sebut kunci memerangi Covid-19 adalah memutus klaster komunitas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Kunci untuk memerangi virus corona adalah dengan menghentikan klaster-klaster menyebar ke transmisi komunitas. Penyataan ini diungkapkan kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan pada Kamis.

Persentase yang sangat kecil dari populasi dunia telah terinfeksi virus dan memiliki "jalan yang panjang untuk membakar" jika dibiarkan, katanya. WHO dinilai minim informasi untuk mengevaluasi perluasan penggunaan vaksin Covid-19 baru buatan Rusia, kata penasihat senior WHO, Bruce Aylward, saat pengarahan di Jenewa.

Baca Juga

Pada Selasa Rusia menjadi negara pertama di dunia yang memberikan lampu hijau untuk vaksin Covid-19, yang dinamai "Sputnik V". Pemberian nama vaksin itu sebagai penghormatan atas peluncuran satelit pertama di dunia oleh Uni Soviet.

Atas klaim Rusia mengenai yang pertama dalam menemukan vaksin Covid-19, Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar mengatakan bahwa dalam perkara vaksin yang terpenting bukan siapa yang tercepat tapi soal keampuhan dan keamanan vaksin.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn juga mengemukakan pesimismenya atas vaksin virus corona dari Rusia itu. Salah satu faktor yang memunculkan pesimisme itu adalah fakta bahwa ketika diuji klinis, efektivitas vaksin itu hanya 10 persen.

Meski demikian, beberapa negara antara lain Filipina telah menyatakan berminat dengan vaksin Rusia itu. Para pejabat medis di negara itu juga melakukan pembicaraan dengan pejabat medis Rusia yang bertanggung jawab atas penemuan vaksin yang dikembangkan Gamaleya Institute itu.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement