Rabu 26 Aug 2020 18:28 WIB

KTNA Minta Kementan Segera Keluarkan Pupuk Bersubsidi

Kebutuhan pupuk bersubsidi ini untuk musim tanam padi periode OKtober 2020-Maret 2021

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Petani menabur pupuk pada tanaman padi (ilustrasi). Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) meminta Kementerian Pertanian agar segera mengeluarkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,4 juta ton.
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Petani menabur pupuk pada tanaman padi (ilustrasi). Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) meminta Kementerian Pertanian agar segera mengeluarkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,4 juta ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) meminta Kementerian Pertanian agar segera mengeluarkan pupuk bersubsidi sebanyak 1,4 juta ton. Pupuk bersubsidi tersebut dibutuhkan petani untuk musim tanam padi periode Oktober 2020 - Maret 2021.

"Saya harap untuk 2020 ini subsidi pupuk bisa segera keluar sebesar 1,4 juta ton. Sehingga Oktober-Maret, petani dapat menggunakan pupuk subsidi dan produktivitasnya tetap baik," kata Ketua Umum KTNA dalam Siaran Pers yang diterbitkan Kementerian Pertanian, Rabu (26/8).

Baca Juga

Menurut Winarno, subsidi pupuk tidak boleh berkurang, apalagi sulit didapatkan. Masalah yang terjadi pada penyaluran pupuk bersubsidi akan berdampak pada capaian produksi padi pada musim panen tahun depan.

"Kalau (petani) menggunakan pupuk non subsidi, saya khawatir produktivitas akan terganggu karena ada korelasi antara penurunan alokasi pupuk dengan penurunan produksi. Ini mesti dihindari," katanya.

Ia pun menegaskan, sektor pertanian memiliki peran penting sebagai penyelamat ekonomi bangsa, terutama di masa krisis pandemi Covid 19. Sebab telah terbukti hanya sektor pertanian yang mampu berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal kedua tahun ini.

"Di tengah pandemi ini, sebagian dari petani telah membuat sejumlah terobosan. Petani bahkan bisa panen lebih dari dua kali. Inilah yang menjadi kunci dari sektor pertanian bisa tumbuh positif saat pandemi," katanya menambahkan.

Berdasarkan data BPS, PDB pertanian pada kuartal II 2020 PDB mencapai 16,24 persen secara kuartalan. Adapun secara tahunan sektor pertanian tetap berkontribusi positif dengan pertumbuhan 2,19 persen.

Dengan capaian ini, kata Winarno, pertanian harus terus tumbuh supaya kebutuhan pangan nasional terpenuhi dengan baik. Upaya itu misalnya bisa dengan memberi sarana produksi kepada para petani seperti akses ketersediaan air, akses benih berkualitas dan pasar yang stabil.

Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mendukung adanya penambahan anggaran pupuk bersubsidi. Ia menuturkan, penambahan mestinya menjadi perhatian utama untuk menjamin kesejahteraan petani.

"Sampai saat ini kita akan terus dorong penambahan subsidi pupuk untuk petani. Tahun ini ada pengurangan nilai subsidi pupuk kurang lebih 1 juta ton pengurangannya. Sehingga sekarang banyak daerah yang alami kekurangan pupuk bersubsidi. Semoga dalam waktu dekat ini ada keputusan untuk menambah subsidi pupuk untuk petani kita," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement