Kamis 27 Aug 2020 00:45 WIB

Infografis Bahaya dari Klaster Keluarga

Klaster keluarga bisa dihindari dengan kepatuhan pada protokol kesehatan.

Red: Indira Rezkisari
Foto: Republika
Klaster keluarga Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengakui adanya kemunculan klaster keluarga dalam penyebaran Covid-19. Klaster-klaster baru bermunculan pasca pelonggaran PSBB termasuk klaster keluarga.

Penularan dalam keluarga perlu diwaspadai karena sangat mudah menyebar ke anggota keluarga lain. Terutama ketika penderita Covid-19 tidak memiliki gejala.

Baca Juga

IDI ingatkan masyarakat harus berperilaku sesuai protokol kesehatan. Kalau tidak mereka berpotensi membahayakan keluarganya. Apalagi saat transmisi virus corona dapat terjadi melalui udara atau airborne. Sehingga dengan jarak 10 meter pun masih bisa efektif melakukan penularan.

Zubairi mengatakan, masing-masing anggota keluarga harus menaati protokol kesehatan, terutama saat berada di luar rumah. Gunakan masker saat keluar rumah dan sering cuci tangan menggunakan sabun.

Klaster keluarga terjadi di sejumlah kota. Di Bekasi, sebanyak 155 kasus keluarga terpapar dengan jumlah 437 orang per tanggal 23 Agustus 2020. Di Kota Bogor, per 23 Agustus 2020 terjadi tambahan 12 kasus baru, delapan di antaranya berasal dari klaster keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement