REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi pernah terjadi di masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Gempa kemudian terjadi lagi pada zaman sahabat Nabi SAW, Umar Radhiyallahu Anhu.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ibnu Abid Dun-ya menyebutkan sebuah hadits mursal, diriwayatkan secara bersambung oleh al-Hakim dari jalur Baqiyyah, dari Yazid al-Juhani, dari Anas.
Bahwasanya pernah terjadi gempa bumi pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pun meletakkan tangannya di atas bumi, seraya bersabda: "Tenanglah, karena waktumu belum tiba". Kemudian, Nabi berpaling kepada para Sahabatnya dan bersabda: "Sesungguhnya Rabb kalian benar-benar sedang menegur kalian, maka perhatikanlah teguran-Nya".
Setelah itu, terjadi lagi gempa bumi di masa Umar bin al-Khaththab, lalu beliau berkata, 'Wahai sekalian manusia, tidaklah gempa ini terjadi melainkan karena perbuatan kalian. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, jika peristiwa ini kembali terulang, niscaya aku tidak ingin tinggal bersama kalian lagi di tempat ini, untuk selama-lamanya".
Disebutkan dalam Manaqib Umar, karya Ibnu Abid Dun-ya, bahwasanya pernah terjadi gempa bumi di zaman Umar. Beliau segera mengentakkan tangannya ke tanah, seraya berseru, "Apa yang terjadi denganmu? Apa yang terjadi denganmu? Ingatlah, jika terjadi kiamat, pasti bumi akan menceritakan beritanya. Sebab, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إذا كان يوم القيامة فليس فيها ذراعولا شبر إلا وهو ينطق
'Jika terjadi hari kiamat, maka tidak ada sehasta dan sejengkal tanah pun melainkan ia (bumi) akan memberitakannya'.