Sabtu 29 Aug 2020 03:20 WIB

Beberapa Negara Bagian AS tak Mau Kurangi Pengujian Covid-19

Sejumlah negara bagian AS kecam Trump soal panduan baru tes Covid-19.

Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut negara bagiannya tak akan mematuhi pedoman baru soal pengujian Covid-19 di AS.
Foto: AP
Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut negara bagiannya tak akan mematuhi pedoman baru soal pengujian Covid-19 di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah negara bagian besar di Amerika Serikat mengacuhkan seruan baru yang dikeluarkan pejabat kesehatan federal agar pengujian Covid-19 dikurangi pada sebagian orang yang terpapar virus corona. Arizona, Kalifornia, Connecticut, Florida, Illinois, Texas, New Jersey, dan New York bergabung dengan para pakar kesehatan masyarakat dalam mengecam pemerintahan Presiden Donald Trump.

Negara-negara bagian tersebut berencana untuk terus melakukan tes pada orang-orang tanpa gejala yang telah terpapar Covid-19. Mereka tak mengikuti panduan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang menyatakan bahwa tes semacam itu mungkin tidak diperlukan.

Baca Juga

"Panduan yang dianut Texas saat ini merekomendasikan pengujian untuk semua orang yang telah melakukan kontak dekat dengan orang yang dikonfirmasi mengidap virus karena langkah itu memungkinkan untuk identifikasi kasus secara dini di antara orang-orang yang berisiko lebih tinggi tertular," kata juru bicara Departemen Layanan Kesehatan Negara Bagian Texas dalam pernyataan.

Texas disebut tidak punya rencana melakukan perubahan terhadap kebijakan pengetesan. Kalifornia dan New York membuat pernyataan serupa. Departemen Kesehatan Florida juga mengatakan pengujian pada orang tanpa gejala terus berlanjut sementara rekomendasi CDC yang baru sedang dievaluasi.

CDC pekan ini mengatakan, orang-orang yang terpapar Covid-19, tetapi tidak bergejala, mungkin tidak perlu diuji. Pernyataan itu mengejutkan kalangan dokter dan politisi serta memicu tuduhan bahwa pedoman itu bermotif politik.

Bahkan sebelum CDC mengeluarkan pedoman itu, pengujian virus corona di Amerika Serikat sudah menurun. Amerika Serikat pekan lalu menguji rata-rata 675.000 orang per hari. Jumlah itu turun dari puncaknya pada akhir Juli, sebanyak lebih dari 800 ribu orang per hari.

Secara nasional, kasus corona telah turun selama lima pekan berturut-turut, namun penularan melonjak lagi di Midwest AS. Di kawasan itu, empat negara bagian melaporkan rekor peningkatan satu hari dalam kasus-kasus yang tercatat pada Kamis (27/8).

Sementara itu, jumlah kematian di seluruh AS naik melebihi 180 ribu. CDC sebelumnya merekomendasikan agar semua orang menjalani pengujian bagi yang melakukan kontak dekat dengan seseorang yang didiagnosis dengan Covid-19.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, negara bagian New York tidak akan mematuhi pedoman baru tersebut. Ia juga menantang pernyataan bahwa perubahan itu tidak bermuatan politik.

"Pedoman pengujian Covid-19 merupakan perubahan 180 derajat yang sembrono, tidak berdasarkan sains dan berpotensi merusak reputasi (CDC) dalam jangka panjang," kata Cuomo dalam pernyataan bersama gubernur New Jersey dan Connecticut, yang juga menyatakan negara bagian tidak akan mengikuti panduan CDC.

Direktur CDC Robert Redfield mengeluarkan pernyataan pada Kamis bahwa "setiap orang yang membutuhkan tes Covid-19, bisa mendapatkan tes," tetapi "setiap orang yang menginginkan tes tidak perlu dites."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement