Sabtu 29 Aug 2020 22:20 WIB

Seniman Indonesia Timur Serukan Ajakan Jaga Hutan

Ajakan jaga hutan diserukan dalam bentuk konser 'Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan'.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Slank menjadi salah satu yang tampil dalam konser
Foto: Dok Gojek Indonesia
Slank menjadi salah satu yang tampil dalam konser "Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan" (Foto: Slank)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para seniman dari Indonesia Timur menyerukan ajakan menjaga hutan pada konser bertajuk "Hutan Merdeka #BeradatJagaHutan". Pertunjukan musik besutan Yayasan Econusa itu ditayangkan secara live streaming via kanal Youtube Econusa TV, Sabtu (29/8).

Selepas kumandang lagu kebangsaan "Indonesia Raya", pemandu acara Teuku Zacky dan Nirina Zubir menyapa penonton yang ada di rumah. Selain mempertontonkan musisi tersohor Tanah Air serta para seniman Indonesia Timur, konser menggalang dana untuk masyarakat adat yang terimbas pandemi.

Baca Juga

Para pengisi acara yang tampil termasuk Slank, Barasuara, Iwa K, Ipang Lazuardi, dan Hindia. Selain bintang tamu yang namanya sudah dikenal itu, hadir pula para seniman dari Indonesia Timur dengan penampilan yang tidak kalah apik, salah satunya Bengkel Mambriben Art.

Pada awal konser, para penari dan pemain musik dari Bengkel Mambriben Art membawakan lagu "Hutan Kandungku". Mereka semua tampil di alam bebas, mengenakan busana Papua, lengkap dengan rias wajah dan rias tubuh yang khas. Musik rancak mengiringi gerak teaterikal dan tarian.

Bukti lain bahwa Indonesia kaya akan beragam budaya adalah kehadiran Molucca Bamboowind Orchestra. Orkestra asal Maluku yang semua instrumen musiknya berbahan bambu itu membawakan dua tembang dengan syahdu, berjudul "Hena Masa Waya" dan "Laju-Laju Perahu Laju".

Nowela, perempuan Papua jebolan salah satu ajang pencarian bakat bernyanyi, juga memeriahkan acara untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap hutan dan alam. Dia berduet dengan penyanyi rap Sun D dalam lagu "Tra Usah Pikir", kemudian bernyanyi solo untuk tembang "Tatinggal di Papua".

Penyanyi pria asal Jayapura, Papua, Michael Jakarimilena, menyumbangkan pula suara emasnya. Lelaki 37 tahun yang pernah berkompetisi pada salah satu ajang pencarian bakat tersebut lantang melantunkan "Papua dalam Cinta" serta lagu ciptaan Gombloh, "Berita Cuaca".

"Hutan Sumatra dan Kalimantan sudah habis, sekarang yang tersisa hutan Indonesia Timur. Itu adalah hutan perawan yang harus kita semua jaga, ko dan saya. Hutan Papua, Maluku, benteng terakhir kita. Mari kitorang sama-sama gotong royong untuk jaga," tutur Michael.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement