REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memakai masker telah menjadi bagian dari keseharian yang harus diterapkan masyarakat sebagai pencegahan penyebaran dan penularan virus corona, SARS CoV-2, yang menjadi penyebab Covid-19. Hanya saja, masih ada orang yang enggan menggunakannya karena khawatir mengalami kekurangan oksigen.
Dokter dari Junior Doctor Network (JDN) Indonesia Dr Vito A Damay menyebut, kekhawatiran seperti itu tidak beralasan. Buktinya, tenaga medis malah memakai masker selama berjam-jam dan tak ada yang sampai mengalami kekurangan oksigen.
"Ketika akan melakukan operasi selama berjam-jam hingga 12 jam, endoskopi, dan tindakan lain di rumah sakit, kami terus memakai masker dan tidak pernah ada laporan kekurangan oksigen akibat mengenakan masker," ujar Vito saat berbicara di konferensi pers virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana bertema "Kupas Tuntas Adaptasi Kebiasaan Baru", Sabtu (29/8).
Vito menjelaskan, penggunaan masker tidak akan membuat tubuh kolaps. Ketika disebut-sebut ada yang pingsan saat menggunakan masker, setelah ditelusuri ternyata orang tersebut memiliki penyakit penyerta.
Vito menyadari, masyarakat masih tidak biasa menggunakan masker, namun penutup hidung dan mulut ini bisa melindungi diri dan orang lain dari penyebaran dan penularan Covid-19. Karena itu, ia meminta masker tetap dipakai jika bertemu orang lain.
"Masker bisa dilepas kalau tidak ada orang lain di sekitar Anda atau saa sedang makan," katanya.
Lebih lanjut, Vito meminta masyarakat mengakses akun media sosial Instagram @lawancovid19_id. Di akun itu, tersedia informasi mengenai segala macam peraturan, regulasi, hingga semua yang terkait Covid-19 untuk mempercepat mengatasi pandemi.