Ahad 30 Aug 2020 15:35 WIB

13 Guru di Cimahi Positif Covid-19 Hasil Uji Usap

Belum diketahui darimana para guru terpapar karena selama ini belanar berbasis online

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah guru dari berbagai sekolah mengantre untuk menjalani tes usap (swab test) di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (26/8). Pemerintah Kota Cimahi melakukan tes usap (swab test) kepada sedikitnya 1.000 orang guru dalam rangka persiapan apabila pemerintah pusat menetapkan kebijakan sekolah dibuka setelah ditutup sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah guru dari berbagai sekolah mengantre untuk menjalani tes usap (swab test) di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (26/8). Pemerintah Kota Cimahi melakukan tes usap (swab test) kepada sedikitnya 1.000 orang guru dalam rangka persiapan apabila pemerintah pusat menetapkan kebijakan sekolah dibuka setelah ditutup sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 13 guru SD dan SMP di Kota Cimahi terkonfirmasi positif Covid-19 usai menjalani pemeriksaan uji usap yang dilaksanakan pada pekan kemarin. Mereka saat ini sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Cibabat maupun di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang berada di Cimahi.

"400 lebih yang diperiksa yang hasilnya keluar baru 208 orang, hari Senin-Selasa kemarin dan lainnya masih proses laboratorium. Ditemukan ada 13 orang (positif Covid-19). Ada guru SD dan SMP," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dihubungi, Ahad (30/8).

Baca Juga

Ia menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan penyebab para guru tersebut tertular. Terlebih selama ini mereka mengajar berbasis online. Oleh karena itu pihaknya terus melakukan tracing dan tracking kepada pihak yang melakukan kontak erat. 

"Tentunya belum bisa menyimpulkan kami masih mencari ketularan di mana. Apakah dia bepergian atau keluarganya ada yang sakit. Kita laksanakan tracing dan tracking oleh puskesmas," katanya.

Ia menyebutkan bahwa belasan puskesmas melakukan swab masif kepada guru-guru sekolah yang ditargetkan mencapai 1.000 orang guru. Dengan adanya swab masif, dia mengatakan, status level kewaspadaan penyebaran Covid-19 di Cimahi bisa naik. 

"Status Cimahi kalau dari pusat, base on data dua minggu lalu, kuning. Kita saat ini belum keluar lagi, ada tren naik sempat kuning, orange, kuning bisa jadi orange lagi," katanya.

Chanifah mengatakan swab masif yang dilakukan berpengaruh terhadap kenaikan kasus. Namun akan berbahaya jika tidak dilakukan tes sama sekali. Oleh karena itu, pengetesan masif dilakukan dalam rangka pengendalian.

Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna mengatakan para guru yang terpapar Covid-19 dengan gejala diisolasi di RSUD Cibabat. Sedangkan yang tanpa gejala ke BPSDM. 

Ia mengingatkan para guru untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah selama Work From Home (WFH) karena riskan terpapar virus Covid-19 ke Kota Cimahi. "Kami ingatkan para guru selama WFH itu jangan jalan-jalan enggak jelas, karena riskan terjadi paparan Covid," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement