REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai anak yatim, lulus SLTA Nendy Astuti Prasetyaningrum tidak bisa langsung kuliah. Hal itu karena ia terkendala biaya. “Saya bekerja sebagai guru ekstrakurikuler tari tradional di berbagai sekolah,” kata Nendy, Sabtu (29/8).
Karena itu, gadis kelahiran Bogor, 23 tahun lalu, itu sangat senang ketika ia mendapatkan Beasiswa Khusus untuk kuliah di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Bogor, Fakultas Teknologi Informasi, Jurusan Sistem Informasi.
“Alhamdulillah saya merasa bahagia sekali bisa kuliah di Kampus UBSI dengan Beasiswa Khusus sesuai dengan yang sangat saya harapkan. Beasiswa ini sangat membantu terkait biaya kuliah saya,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, “Tidak hanya saya pribadi yang senang bisa mendapatkan beasiswa ini. Keluarga pun juga bahagia karena akhirnya saya bisa melanjutkan kuliah tanpa harus memikirkan biaya kuliah yang menurut jangkauan kami itu lumayan mahal.”
Nendy masuk kuliah tahun 2017. “Insya Allah saya lulus tahun 2020 ini. Sekarang saya sedang menunggu sidang ujian Tugas Akhir,” tuturnya.
Tak hanya itu. Ia pun kini sudah bekerja tetap di sebuah sekolah. “Tahun 2019 seusai PKL saya diterima bekerja sebagai tenaga pendidik disebuah Lembaga PAUD sekaligus menjadi operator di lembaga tersebut hingga saat ini,” ungkapnya.
Menurut Nendy, kuliah di UBSI sangat bermanfaat. “Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan di UBSI sangat berguna di dunia pekerjaan saya sebagai operator di sebuah instansi pendidikan. Karena dosen-dosennya mengajar dengan penuh tanggung jawab dan penjelasannya mudah dimengerti,” tuturnya.
Berdasarkan pengalamannya kuliah di Kampus UBSI, Nendy menganjurkan anak-anak muda untuk memilih kampus UBSI untuk meraih pendidikan tinggi. “Untuk adik-adik yang baru lulus SMA, pilihlah kampus yang berkualitas dan menyediakan program beasiswa atau yang biaya kuliahnya terjangkau. Contohnya Kampus UBSI. Ayooo semangat raih cita citamu. Bersama Kampus UBSI kita bisa. Jangan patah semangat untuk menggapai cita cita hanya karena tidak ada biaya. Insya Allah selalu ada jalan keluarnya,” kata Nendy.