REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Bidang Kesekretariatan, Protokoler dan Public Relation, Halik Malik mengingatkan masyarakat agar terus disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat di luar rumah. Hal ini sebagai salah satu cara mencegah anggota keluarga membawa virus corona ke dalam rumah, bahkan menularkannya ke anggota keluarga lain.
"Tentu harus ada kewaspadaan bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang tergolong kelompok rentan atau berisiko tinggi mengalami sakit yang berat atau kondisi kritis jika sampai terpapar Covid-19," ujar Halik saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (30/8).
Ia mengatakan, sebagian keluarga di Indonesia merupakan keluarga besar yang terdiri dari tiga generasi, mulai dari kakek-nenek hingga cucu dalam satu bangunan rumah. Maka, cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah atau bekerja.
Masyarakat harus selalu menerapkan tiga kunci protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Sebagai langkah antisipasi, anggota keluarga yang usai dari luar rumah, setidaknya harus mencuci tangan sebelum masuk rumah.
Bahkan, mereka juga perlu membersihkan diri dengan mandi, termasuk membersihkan barang bawaan, sebelum berinteraksi dengan keluarga di rumah. Halik menyarankan, bagi mereka yang memiliki aktivitas di luar rumah lebih lama dengan risiko lebih tinggi terhadap penularan virus corona, sebisa mungkin agar membatasi interaksi dengan anggota keluarga yang rentan.
"Jika ada kelompok yang berisiko sebaiknya betuk-betul dilindungi, tidak berinteraksi dalam jarak dekat atau kontak fisik sepanjang pandemi belum terkendali," kata Halik.
Ia melanjutkan, tiga kunci protokol kesehatan memang gencar disosialisasikan oleh sejumlah pihak, tetapi selalu saja ada anggapan bahwa orang terdekat atau anggota keluarga serumah itu aman dari risiko penularan Covid-19. Padahal, tidak jarang seseorang justru lebih lama berinteraksi dengan orang lain saat berada di luar rumah dan tingkat kewaspadaan yang tidak sebaik di rumah.
Menurut Halik, penting untuk mewaspadai risiko penularan di tingkat keluarga agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungannya. Sebab, saat semua tempat dilakukan pembatasan untuk mencegah penularan virus corona, rumah menjadi tempat satu-satunya berlindung selama pandemi Covid-19.
"Pertahanan terakhir kita di rumah, tempat keluarga-keluarga ini berlindung, ya istilahnya perlindungan terakhir, jadi bagaimana caranya agar benteng terakhir ini tetap menjadi perlindungan utama bagi masyarakat itu bisa terhindar dari penyebaran Covid-19," tutur Halik.
Halik mendorong pemerintah pusat maupun daerah bersama seluruh pihak termasuk masyarakat saling mengampanyekan penerapan tiga kunci protokol kesehatan. Pemerintah dapat melakukan pengawasan dan penindakan terhadap bentuk pelanggaran protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19.
"Memang diperlukan kerja sama semua pihak baik aparat maupun para tokoh masyarakat yang punya kuasa atau pengaruh agar protokol kesehatan ini dijalankan dengan baik dan benar," kata Halik.