Senin 31 Aug 2020 15:33 WIB

Ekonom Usulkan Skema Banpres Diperluas untuk Petani-Nelayan

Ekonom menyebut Banpres bagi petani nelayan akan berkontribusi ke ketahanan pangan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petani menyemprot hama wereng (ilustrasi). Ekonom menyebut Banpres bagi petani nelayan akan berkontribusi ke ketahanan pangan nasional
Foto: dokpri
Petani menyemprot hama wereng (ilustrasi). Ekonom menyebut Banpres bagi petani nelayan akan berkontribusi ke ketahanan pangan nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perekonomian global saat ini betul-betul sedang terpuruk akibat pandemi covid-19. Banyak negara yang bahkan sudah lebih dahulu masuk dalam jurang resesi. Para analis ekonomi menyebut Indonesia berpotensi melewat jurang gelap resesi jika tak segera melakukan langkah-langkah antisipatif.

Pengajar Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi Muchlas Rowi mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang sigap menyusun sejumlah skema untuk menggenjot konsumsi masyarakat sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi. Bahkan beberapa skema sudah diluncurkan Jokowi salah satunya bantuan presiden (Banpres) produktif usaha Mikro.

“Banpres produktif yang telah diluncurkan Presiden Jokowi perlu diapresiasi dan mendapat dukungan semua pihak. Karena banpres tersebut mencerminkan totalitas Presiden Jokowi menyelamatkan ekonomi rakyat akibat pandemi," tutur dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (31/8).

Menurut Muchlas, bantuan bersifat hibah kepada 12 juta pelaku usaha kecil tersebut akan menggerakkan kembali roda perekonomian rakyat di tengah ancaman resesi ekonomi.“Pelbagai jurus pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah saat ini perlu didukung dan dikawal. Banpres Produktif itu darah segar buat ekonomi rakyat, juga program subsidi gaji untuk yang berpenghasilan dibawah 5 juta. Pasti sangat membantu,” ujar Muchlas.