REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Beberapa direktur perusahaan yang tergabung dalam Bellagraph Nova (BN) Group dikabarkan kompak mengundurkan diri, Selasa (1/9) waktu setempat. Perusahaan ini sempat dilaporkan menjadi calon pembeli saham mayoritas klub Liga Primer Inggris, Newcastle United.
Pengunduran diri itu ditengarai berkaitan dengan laporan Reuters yang menyebut BN Group mengangkangi berbagai peraturan, termasuk memanipulasi foto mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama untuk kepentingan bisnis.
Dua sepupu bersaudara asal Singapura, Terence dan Nelson Loh yang memiliki perusahaan konsultansi Axington AXIN.SI memilih angkat kaki. CEO mereka yang juga pebisnis permata asal Cina, Evangeline Shen turut mengambil langkah serupa.
Lohs bersaudara dan Shen adalah pembentuk BN Group yang bulan lalu menjalin komunikasi untuk membeli Newcastle. Mereka menyatakan diri sebagai konglomerat dengan penghasilan 12 miliar dolar AS (Rp174 triliun) per tahun.
Reuters memuat laporan pada 22 Agustus lalu tentang penyelewengan yang dilakukan BN Group. Media lokal Singapura pun memberitakan kejanggalan lain ketika pihak BN Group menyebut kesalahan tersebut adalah tindakan individu, bukan sikap perseroan.
Namun beberapa waktu kemudian, rilis pers dan akun sosial media mereka dihapus. Kemudian website perusahaan mewajibkan password bagi pengguna agar dapat melihat kontennya.
Perusahaan perhiasan raksasa, Bulgari (LVMH.PA) pun membantah keterikatan bisnis dengan BN Group. Koran Singapore Business Times pun menyebut beberapa investor ingin menarik investasi mereka dari entitas BN Group.
BN Group belum memberi komentar lebih lanjut tentang hal ini. Dalam laporan The Straits Times, mereka akan merekrut konsultan hukum independen untuk melakukan investigasi dan tidak akan berbicara kepada media sebelum proses penyelidikan selesai.
Di sisi lain, juru bicara regulator korporasi di Singapura, ACRA, akan melakukan investigasi kepada dua perusahaan yang terhubung dengan BN Group karena diduga tidak memenuhi laporan pendapatan tahunan.