REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Stasiun televisi Jepang NHK melaporkan Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mendapat dukungan fraksi terbesar partai berkuasa Liberal Democratic Party (LDP). Dengan dukungan ini, Suga akan menjadi calon kuat perdana menteri Jepang berikutnya.
Tangan kanan Perdana Menteri Shinzo Abe itu diharapkan menjaga ekonomi tetap berjalan selama pandemi Covid-19 dan mengikuti kerangka ekonomi 'Abenomics'. Abenomics adalah strategi yang bertujuan membangkitkan perekonomian Negeri Sakura.
Suga belum resmi mengumumkan pencalonannya sebagai ketua LDP. Namun sejumlah sumber mengatakan ia berniat untuk maju. Media Jepang melaporkan Suga akan mengumumkan pencalonannya pada Rabu (2/9) besok.
Ketua partai LDP hampir dipastikan menjadi perdana menteri sebab partai itu menguasai majelis rendah legislatif. Pemimpin baru partai akan menggantikan Abe yang mundur karena alasan kesehatan.
Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai mengatakan para pemimpin partai sepakat untuk menggelar pemungutan suara yang sederhana. Anggota parlemen dari majelis rendah dan tinggi dan kepala daerah yang akan memberikan hak suara mereka.
Proposal untuk tidak mengambil suara dari pejabat partai menguntungkan Suga. Tapi keputusan final yang akan ditentukan dalam Rapat Besar Selasa ini dapat ditunda apabila banyak anggota partai yang menentangnya.
"Demi menghindari kevakuman politik kami harus memilih ketua baru sesegera mungkin, menurut saya tidak ada yang keberatan dalam pertemuan ini," kata Nikai, Selasa (1/9).
Namun para legislator muda LDP menemui Nikai pada Senin kemarin. Mereka mewakili permintaan lebih dari 140 anggota parlemen dan sekitar 400 anggota legislatif daerah yang meminta pemilihan skala penuh.
Sejumlah cabang daerah seperti Osaka juga mengajukan permintaan yang sama. "Untuk memilih ketua baru, kami harus menggelar pemilihan presidensial partai dalam bentuk yang mendengarkan berbagai suara," kata salah satu anggota parlemen.
Salah satu kandidat ketua partai lainnya, Shigeru Ishiba, juga menyerukan pandangan yang sama. Pada Selasa ini ia kembali mengungkapkan keberatannya mengenai pemungutan suara terbatas.
"Menurut saya baik untuk demokrasi dan partai, hal ini seharusnya tidak terjadi," kata mantan menteri pertahanan itu di stasiun televisi Asahi.
Berdasarkan jajak pendapat, Ishiba menjadi kandidat favorit masyarakat Jepang. Tapi tampaknya struktur pemimpin LDP tidak mendukungnya. Diprediksi pemungutan suara ketua baru LDP akan menggelar pada 14 September.