Kamis 03 Sep 2020 15:19 WIB

Wapres: Pengawasan Protokol Kesehatan Harus Masif

Kalau ini tidak terjaga, potensi penularan Covid-19 itu akan terus berkembang.

Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan sosialisasi, edukasi, dan pengawasan terhadap kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan harus secara masif guna menekan angka penularan Covid-19. "Sampai hari ini, itu belum (patuh). Ini diperlukan upaya-upaya masif, sosialisasi masif, edukasi masif, dan pengawasan masif di lapangan untuk menjaga ini," kata Ma’ruf Amin saat menerima pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melalui sambungan video telekonferensi dari rumah dinas wapres, Jakarta, Kamis (3/9).

Ma’ruf mengatakan bahwa kepatuhan tersebut merupakan solusi sementara sampai vaksin Covid-19 siap diproduksi dan dipasarkan untuk masyarakat. Jika masyarakat lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, menurut Wapres, angka penularan Covid-19 di Indonesia akan terus bertambah. "Kalau ini tidak terjaga, potensi penularan itu akan terus berkembang. Oleh karena itu, ini menjadi kunci sebelum vaksin berkembang. Kuncinya adalah pada penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat," kata Wapres.

Baca Juga

Untuk menanggulangi pandemi dan dampaknya, Ma’ruf mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya menyediakan tes di berbagai daerah, tempat layanan kesehatan dan vaksin Covid-19. Selain itu, pemerintah terus menjaga supaya yang terpapar itu makin banyak yang sembuh.

Oleh karena itu, Ma’ruf meminta masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan menggunakan masker, menghindari kerumunan orang, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. "Kalau yang tes dan pelayanan kesehatan itu, memang ada pada pemerintah. Akan tetapi, protokol kesehatan ini adanya pada kepatuhan masyarakat," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement