Ahad 06 Sep 2020 16:14 WIB

RS PKU Gamping Sambut Kembalinya Sejumlah Nakes

Nakes yang kembali ada yang melakukan isolasi di rumah sakit dan di rumah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Foto: pkugamping.com
RS PKU Muhammadiyah Gamping.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah tenaga kesehatan RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, yang sempat positif Covid-19 dinyatakan sembuh setelah merampungkan isolasi. Kembalinya mereka ke RS disambut rekan-rekan seprofesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Suasana RS PKU Muhammadiyah Gamping pada 5 September 2020 pagi memang beda dari biasanya. Terlebih, sejak gerbang masuk sudah tampak deretan pegawai-pegawai yang baris berjarak sampai ke lobi Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Beberapa pegawai memakai batik, beberapa memakai seragam rumah sakit, malah ada pula yang memakai baju medis. Seperti pasukan penyambut, puluhan pegawai ini membawa banner, balon, dan poster yang berisi pesan-pesan tulisan tangan.

Mulai pesan-pesan seperti 'alhamdulillah kumpul lagi' sampai 'kamu selalu di hati' ada. Ya, pesan-pesan itu menjadi wujud suka cita menyambut kembalinya rekan-rekan mereka sesama tenaga kesehatan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Dirut RS PKU Muhammadiyah Gamping, dr Ahmad Faesol mengatakan, nakes yang kembali ada yang melakukan isolasi di rumah sakit dan ada yang di rumah. Ia mengaku bersyukur, usai beberapa tes negatif kini mereka bisa kembali lagi.

"Alhamdulillah dari pelacakan yang rutin dilaksanakan beberapa orang nakes yang sebelumnya terkonfirmasi sudah dinyatakan sembuh dan siap kembali memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat," kata Faesol, Sabtu (5/9).

Ia berharap, sambutan ini sedikit menghilangkan beban psikologis yang mungkin mereka alami selama isolasi. Sehingga, nakes-nakes yang sudah kembali ini dapat berinterkasi dan bekerja kembali seperti sebelumnya.

Selain itu, lanjut Faesol, semua ini harus menjadi hikmah bagi semua tenaga kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Terutama, agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam rangka menerapkan protokol kesehatan.

"Karena, jiwa memberi yang terbaik buat masyarakat sesuatu yang tidak boleh padam semangatnya, meskipun dalam kondisi tersulit, bahkan merelakan diri sebagai tameng untuk melindungi kesehatan masyarakat luas," ujar Faesol.

Salah satu nakes yang kembali, Dimas Muhammad Akbar menuturkan, sebelum terkonfirmasi gejala yang dirasakan sama seperti demam biasa. Lalu, disertai meriang, badan pegal, mual, nafsu makan turun, pilek dan sesekali bersin.

Setelah itu, sekitar hari keempat dan kelima, ia merasa nafasnya jadi lebih pendek dan ketika menarik nafas agak dalam dadanya terasa ngilu. Karenanya, ia berinisiatif memeriksa ke IGD, tapi saat rapid test hasilnya non-reaktif.

"Namun, hasil lab angka infeksinya turun, kalau angka infeksi turun memang pertanda ada infeksi virus. Setelah itu, kondisi saya dilaporkan ke Satgas Covid-19 PKU Gamping, dan disarankan dirawat secara isolasi mandiri," katanya.

Setelah beberapa hari, ternyata hasil swab mengonfirmasi jika Dimas positif. Tidak cuma mengonsumsi obat-obatan, ia mengungkapkan, selama isolasi mandiri ia berusaha tetap melakukan olah raga seperti menggunakan sepeda statis.

Selain itu, ia mengaku banyak melakukan aktivitas-aktivitas positif seperti ikut seminar daring, mengaji dan memperbanyak ibadah. Total, 14 hari Dimas melakukan isolasi, dan setelah swab evaluasi negatif dibolehkan aktif lagi.

Walaupun harus isolasi di rumah sendirian, ia bersyukur keluarganya negatif dan tidak terpapar Covid-19. Kepada masyarakat, Dimas berpesan agar disiplin protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan.

"Termasuk, kalau mau makan atau kalau mau shalat, dilihat orang-orang sekitar kita, kalau ramai lebih baik makan di rumah atau di kendaraan," ujar dokter umum yang sudah bekerja di RS PKU Gamping sejak 2016 tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement