REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, mengonfirmasi adanya satu orang pasien positif Covid-19 yang bunuh diri. Pasien berusia 42 tahun itu, bunuh diri dengan melompat dari Tower VII RSD Wisma Atlet.
"Satu orang meninggal bunuh diri lompat dari Tower VI atas nama SP umur 42 tahun positif Covid-19," ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (10/9).
Aris mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (8/9) lalu sekira pukul 21.30 WIB. Namun, dia mengaku, tidak tahu menahu terkait penyebab bunuh diri dan kapan pasien tersebut mulai dirawat di RSD Wisma Atlet.
"Kita nggak tahu, data-data lain nggak tahu hanya keterangan begitu aja. Nggak tahu (kapan masuk dirawat di RSD Wisma Atlet)," ujar dia.
Sebelumnya, diberitakan seorang pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, diduga tewas bunuh diri pada Selasa (8/9) malam. Ia diduga melompat dari tempatnya dirawat di tower tujuh lantai 17.
Menurut sumber yang mengetahui kejadian tersebut, pasien berusia sekitar 42 tahun ini adalah pria berinisial TS. Ia disebut sempat menghilang dari kamarnya dirawat. "Para perawat sempat melakukan pencarian ke seluruh kamar dan lantai di tower enam dan tujuh," ungkap sumber tersebut kepada Republika.
Menurut sumber, pencarian terhadap TS telah dimulai sejak pukul 20:00. Namun, hal itu kemungkinan sudah berlangsung sejak sore. "Terus jam 22:00 WIBberedar kabar, ada yang bunuh diri," ucapnya.
Tak lama setelah itu, jenazah TS ditemukan di lantai tiga, tepatnya di jalur menuju parkiran. Belum dapat diinformasikan, siapa yang pertama menemukan jenazah TS. "Sekarang ketua tim tower tujuh lagi ngumpulin informasi kronologi dari para perawat, dokter, dan petugas," kata sumber.
Sumber tersebut mengatakan ini merupakan kasus dugaan bunuh diri perdana di RSD Wisma Atlet. Kendati demikian, menurut sumber tersebut, sejumlah percobaan bunuh diri yang dilakukan pasien sudah beberapakali terjadi. Namun, berhasil digagalkan oleh petugas RS setempat.
Hingga kini Republika belum mendapatkan informasi resmi dari pihak RSD Wisma Atlet. Belum ada kejelasan dari pihak RSD Wisma Atlet apakah korban sengaja melompat ataukah tidak sengaja jatuh. Namun, yang pasti korban ditemukan tewas dengan posisi tertelungkup dan mata tertutup masker kain berwarna hitam.