Senin 14 Sep 2020 13:19 WIB

India Umumkan Vaksin Covid-19 Tahun Depan

Vaksin Covid-19 India akan siap pada kuartal pertama 2021.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Uji klinis vaksin Covid-19, ilustrasi
Foto: AP Photo/Hans Pennink
Uji klinis vaksin Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI —  Menteri Kesehatan Serikat Pekerja India Harsh Vardhan mengatakan, belum ada tanggal pasti dari peluncuran vaksin untuk infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di negara itu. Namun, ia memperkirakan produk akan siap pada kuartal pertama 2021. 

Pernyataan Vardhan muncul sehari setelah perusahaan farmasi Astrazeneca mengumumkan dimulainya kembali uji coba vaksin Covid-19 setelah mendapat persetuuan dari regulator Inggris. Mitra perusahaan di India, Serum Institute of India telah menghentikan uji coba setelah dikeluarkan pemberitahuan penyebab hal itu oleh badan Drug Controller. 

Baca Juga

Meski demikian, Vardhan meyakini, tindakan pencegahan keamanan sepenuhnya dilakukan dalam uji coba vaksin Covid-19 pada manusia. Ia mengatakan, Pemerintah India saat ini tengah membahas secara intens masalah keamanan vaksin, biaya, ekuitas, hingga jadwal produksi. 

Setelah siap, vaksin Covid-19 di India akan tersedia bagi orang-orang yang paling membutuhkan. Sebelumnya, beberapa masalah terkait penyakut ini dibahas dalam pertanyaan yang diajukan melalui media sosial, di antaranya mengenai percobaan vaksin paling menjanjikan. 

Disebutkan, beberapa percobaan vaksin sedang berlangsung di India. Saat ini, kami tidak dapat memprediksi mana yang akan muncul sebagai yang paling efektif. Namun, pada kuartal pertama 2021 diyakini sudah pasti hasilnya diketahui. 

Kemudian pertanyaan mengenai harga vaksin Covid-19 menjadi yang terbanyak ditanyakan setelahnya. Vardhan mengatakan masih terlalu dini untuk mengomentari harga vaksin yang masih dalam uji coba. Tetapi, pemerintah India akan memastikan bahwa vaksin itu akan tersedia bagi mereka yang paling membutuhkannya, terlepas dari kapasitas pembayaran. 

Terkait otorisasi darurat vaksin Covid-19, Pemerintah India tengah mengkajinya. Vardhan mengatakan jika ada konsensus, otorisasi darurat vaksin akan diberikan untuk warga lanjut usia dan pekerja garis depan. 

Biasanya, uji coba vaksin tahap ketiga memakan waktu sekitar enam hingga sembilan bulan. Namun, Pemerintah India dapat memutuskan periode itu dapat dipersingkat dengan memberi otorisasi darurat. 

“Setiap otorisasi darurat selalu dilakukan dengan mengadopsi pengamanan yang diperkuat sehingga masyarakat tidak mengkhawatirkan keselamatan,” ujar Vardhan, dilansir Hindustan Times, Senin (14/9).

Kelompok untuk memantau kecepatan pengembangan vaksin Covid-19 juga telah dibentuk oleh Pemerintah India. Vardhan menggarisbawahi bahwa otorisasi darurat hanya akan diberikan jika memenuhi standar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement