Senin 14 Sep 2020 14:32 WIB

Lulusan UMM Wajib Miliki Lima Karakter Ini

UMM didirikan dalam rangka memberi layanan kepada publik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan wisuda luring secara bertahap, Senin (14/9).
Foto: dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan wisuda luring secara bertahap, Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lulusan Universitas Muhamadiyyah Malang (UMM) wajib memiliki lima karakter sebagai pembeda dengan kampus lainnya. Hal ini diungkapkan Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Wakidi dalam perhelatan Wisuda Luring Periode II Tahun 2020 di Hall Dome UMM, Senin (14/9).

Karakter pertama, lulusan UMM harus menanamkan pandangan semua usaha didambakan untuk mencari Ridho Allah SWT. Semua usaha yang dilakukan hendaknya diyakini sebagai pertolongan Allah SWT, bukan hanya hasil kerja keras saja. Oleh karena itu, setiap wisudawan dan wisudawati sebelum memulai pekerjaan mendatang diawali dengan berdoa.

Baca Juga

"Paling tidak dengan membaca basmalah dan ketika selesai membaca hamdallah. Karena tangan-tangan Tuhan yang membantu kita semua,” ungkap Wakidi.

Karakter kedua, lulusan UMM peluru memiliki rasa kepedulian kepada orang lain. Karakter ini mengandung semangat memberi, berinfak, berjariyah, berzakat, dan lain-lain. Oleh karena itu, setiap wisudawan/wisudawati harus meniatkan semua usaha dalam rangka memberikan manfaat kepada orang lain.

"Oleh karena itu, konsep zakat itu ialah memberi bukan hanya menerima. UMM ini juga didirikan dalam rangka memberi layanan kepada publik, termasuk ke orang tua para wisudawan yang sudah hadir," ucapnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (14/9).

Ketiga, ia melanjutkan, karakter kerendahan hati atau tawadu pada lulusan UMM. Jika tidak ada sikap demikian, akan menimbulkan sifat kesombongan yang itu harus dihindari. Tawadu’ itu sifat para nabi dan para rasul, bahkan menjadi satu tiket untuk menuju surga.

Karakter yang keempat, lulusan UMM harus mempunyai sikap tangguh dalam berusaha. Setelah wisuda, mahasiswa UMM bisa memulai usaha di bidang apa pun.  Mereka harus menjadi pengusaha tekun ulet pantang menyerah atau pantang putus asa.

Menurut Wakidi, terdapat dua macam ketangguhan, yakni dalam hal pribadi dan sosial. “Ketangguhan pribadi bisa dibaca banyak, ada rukun iman, itu bisa termasuk ketangguhan pribadi. Punya pegangan yang kuat, tidak mudah diombang ambingkan. Ketangguhan sosial, punya empati kepada orang lain. Pada hakikatnya, memberi kepada orang lain adalah tabungan kita di akhirat kelak,” kata Wakidi.

Karakter yang terakhir yakni inovatif. Lulusan UMM harus selalu memberikan perubahan, pembaharuan ke arah yang lebih baik. Mereka harus selalu memperbarui data, produk, kebijakan dan usaha. Dengan demikian, produknya selalu bisa diterima oleh masyarakat luas sebagaimana yang sering disampaikan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM almarhum Profesor (HC.) A. Malik Fadjar, “Students Today Leaders Tomorrow”.

“Hadits Nabi juga mengatakan, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok harus lebih baik dari hari sekarang,” jelas Wakidi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement