Selasa 15 Sep 2020 19:55 WIB

12 Keluarga di Garut Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Garut meningkat diduga karena penularan lokal.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Garut mencatat ada 12 keluarga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi dan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut

"Tercatat ada 12 klaster keluarga, dalam satu keluarga ada yang dua, disebutkan klaster karena lebih dari dua," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai rapat koordinasi penanganan wabah Covid-19 di Aula BPBD Garut, Selasa (15/9).

Ia menuturkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Garut meningkat yang diduga karena adanya penularan lokal pada September 2020, sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk terus mencegah penyebaran wabah virus tersebut.

Khususnya, lanjut dia, yang menjadi perhatian pemerintah yakni kasus positif Covid-19 menyerang keluarga seperti yang sudah terjadi saat ini tercatat ada 12 keluarga.

"Ini yang perlu diwaspadai,klaster keluarga, makanya ketika ditemukan langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.

Terkait jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster keluarga itu, kata Helmi, belum diketahui rinciannya, namun dalam satu keluarga atau satu rumah ada dua sampai empat orang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

"Kasusnya tersebar, yang positif bisa ibunya bisa bapaknya, dalam satu rumah ada yang empat orang seperti di Wanaraja," katanya.

Menurut dia, penyebaran kasus positif dalam satu keluarga itu disinyalir karena penularan dari aktivitas orang di luar rumah, seperti ayahnya bekerja kemudian pulang membawa virus hingga terjadi penularan ke anak maupun istrinya.

"Sebanyak 12 keluarga itu bisa jadi sebagai pekerja pulang ke rumah, kemudian menularkan ke istri, kepada anaknya," kata Helmi.

Ia mengungkapkan kasus positif Covid-19 di Garut perlu diwaspadai oleh semua elemen masyarakat, apalagi saat ini pada pertengahan September sudah ditemukan 62 kasus, atau terjadi kenaikan dibandingkan Agustus yang tercatat konfirmasi positif 22 kasus.

Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan seperti wajib pakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak serta tidak berkerumun agar terhindar dari penularan wabah Covid-19.

"Masyarakat agar waspada dan patuh protokol kesehatan, kami juga akan menerjunkan tim relawan untuk mengingatkan masyarakat agar patuh menerapkan protokol kesehatan," kata Helmi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement