REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau menyatakan ketersediaan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di daerah tersebut kini hanya tersisa 30 persen. Persediaan semakin berkurang akibat terjadi lonjakan kasus baru sejak Agustus.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu, mengatakan di Riau terdapat 48 rumah sakit (RS) rujukan untuk Covid-19 yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Ruang isolasi di RS rujukan bisa menampung 1.171 pasien, dan kini hanya tersisa 300 saja.
“Artinya sudah sekitar 70 persen terisi di seluruh Riau,” katanya.
Ia mengatakan, kondisi ini membuat satgas merasa cemas karena jumlah penambahan pasien baru lebih tinggi ketimbang yang sembuh dari Covid-19. Berdasarkan aturan terbaru dari Kementerian Kesehatan, ruang isolasi di RS rujukan hanya diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi berat dan sedang.
Lonjakan kasus Covid-19 di Riau mulai terjadi selama dua bulan terakhir. Bahkan penambahan kasus baru hingga pertengahan September sudah lebih dari 2.000 orang dan dua kali lipat lebih tinggi dari jumlah kasus selama Agustus. “Ini sangat mengkhawatirkan,” kata Mimi.
Karena itu, Satgas Covid-19 Riau terus meminta agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk menekan penyebaran pandemi. “Jangan lupa pakai masker, hindari kerumunan dan sering-sering cuci tangan,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Rabu siang jumlah akumulatif kasus Covid-19 mencapai 4.054 orang. Pasien yang masih dirawat di RS rujukan ada 768 orang dan 1.448 orang menjalani isolasi mandiri. Pasien yang sembuh mencapai 1.759 orang dan 79 meninggal dunia.