REPUBLIKA.CO.ID, GERUNG -- Krisis air bersih masih menjadi kendala berarti bagi sebagian penduduk negeri ini, termasuk warga Dusun Pelah Lauk, Desa Mareje Timur, Lembar, Lombok Barat, NTB.
"Alhamdulillah, dusun ini menjadi titik ke-19 yang mendapat manfaat dari program sumur bor BMH yang merupakan dedikasi umat Islam dan para donatur yang peduli untuk menghadirkan solusi bagi sesama yang mengalami masalah krisis air bersih," terang Kepala BMH Perwakilan NTB, Hasan Parsi, Rabu (16/9).
Posisi dusun ini berada di perbukitan. Sebagian masyarakat berprofesi sebagai buruh tani dan beternak.
"Karena perbukitan, pertanian di sini sifatnya tadah hujan. Jadi tidak bisa produktif di musim kering," kata Hasan dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Situasi itu menggambarkan bahwa air bersih di dusun tersebut sangatlah dibutuhkan. Sejauh ini masyarakt berinisiatif membuat sumur tradisional dengan kedalaman 13 hingga 20 meter, namun hanya bisa diandalkan di musim hujan.
"Jadi, kalau kemarau harus rela ambil air dari sumur dan sungai yang jaraknya 1 hingga 2 kilometer," jelas Hasan.
Oleh karena itu, masyarakat sangat bersyukur dengan realisasi program sumur bor di dusun mereka. Seorang warga begitu bahagianya menyampaikan, "Masya Allah, semoga sumur bor ini berkah dan mengalirkan air yang kita butuhkan," ungkapnya.