Kamis 17 Sep 2020 15:29 WIB

Wagub DKI Sebut Alwi Shahab Wartawan 7 Presiden

Abah Alwi menjadi wartawan sejak era Presiden Sukarno sampai Jokowi.

Rep: Amri Amrullah/Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana rumah duka wartawan senior Republika, Habib Alwi Saleh Shahab di Perumahan Balekambang Asri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/9).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana rumah duka wartawan senior Republika, Habib Alwi Saleh Shahab di Perumahan Balekambang Asri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Alwi Shahab, Wartawan 7 Presiden Meninggalkan Kita,". Begitulah ungkapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) atas berpulangnya wartawan senior, Alwi Shahab (84 tahun) yang telah menjalani profesinya sebagai wartawan sejak tahun 1960 ketika mengabdi di Arabian Press Board. Pada 1963, Alwi Shahab pindah ke Lembaga Kantor Berita Antara, dan pada 1993 bergabung dengan Harian Republika.

Almarhum aktif menjadi wartawan tujuh presiden, mulai dari Presiden Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gusdur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Joko Widodo (Jokowi).

Melalui akun Instagram-nya, @bangariza, Ariza menyampaikan rasa duka citanya yang mendalam. Di mata Ariza, di samping sebagai budayawan Betawi, Abah Alwi--begitu kerap disapa--merupakan tokoh yang konsisten di dunia pers.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Duka mendalam kami atas meninggalnya wartawan senior Republika, Bapak Alwi Shahab (84 tahun) pada Kamis 17 September 2020 pukul 03.00 WIB di Jakarta," tulis Ariza, Kamis (17/9).

Politikus Partai Gerindra itu menyebut, Abah Alwi yang merupakan peraih Press Card Number One dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan telah berkarier sebagai jurnalis selama 60 tahun itu kerap menjalankan tugas jurnalistik penting. Misalnya, meliput semua aktivitas Raja Faisal di Jakarta saat berkunjung ke Indonesia pada 10-12 Juni 1970.

"Almarhum Alwi Shahab disegani karena rekam jejak, karakter dan konsistensinya di dunia pers selama hidupnya. Banyak inspirasi dan perbaikan yang bermula dari tulisannya," ucap Ariza.

Di akhir ungkapan belasungkawanya, Ariza mengucapkan selamat jalan serta menghaturkan doa untuk Abah Alwi. "Semoga generasi muda hari ini meneladani beliau. Semoga Allah swt. menempatkan beliau di surga terbaik di sisi-Nya. Amin. Hormat Kami, Ariza Patria," ucap mantan wakil ketua Komisi II DPR itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement