REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang bayi berusia dua bulan di negara bagian Michigan, Amerika Serikat meninggal dunia karena komplikasi yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Bayi itu merupakan korban termuda yang dilaporkan di Michigan.
Dilansir laman People, Jumat (18/9), bayi tersebut menjadi satu-satunya anak di bawah usia satu tahun yang meninggal karena penyakit peradangan multisistem (MIS-C). Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), setidaknya ada 20 anak di bawah satu tahun di seluruh Amerika Serikat yang meninggal karena virus corona per 16 September.
Kepala Eksekutif Medis negara bagian Michigan, dr Joneigh Khaldun menyampaikan berita duka itu dalam konferensi pers, Rabu (15/9). Dia lalu membahas sindrom peradangan multisistem (MIS-C), yaitu sebuah penyakit yang dialami banyak anak setelah tertular Covid-19. Dia mengatakan, sekitar 800 anak di seluruh Amerika Serikat telah didiagnosis dengan penyakit tersebut.
"Studi menunjukkan bahwa sementara anak-anak cenderung tidak sakit parah akibat Covid-19, tapi mereka masih bisa sakit parah. Dan mereka juga dapat menularkannya kepada orang lain termasuk orang dewasa yang lebih mungkin jatuh sakit atau sakit karena Covid-19,” ungkap Khaldun.
MIS-C, menurut Khaldun, telah terlihat pada anak-anak yang penderita Covid-19. Sindrom inflamasi multisistem pediatrik itu menunjukkan kemiripan dengan penyakit Kawasaki, yaitu kondisi langka, namun dapat diobati yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
Tampaknya, kondisi ini memengaruhi jantung orang yang mungkin telah terinfeksi Covid-19, di mana mereka tidak mengeluarkan gejala yang menonjol seperti batuk dan sesak napas. Gejala MIS-C meliputi, demam, sakit perut, muntah, diare, sakit leher, ruam, mata merah, dan rasa lelah ekstra.
Dalam peringatan kesehatan 14 Mei, CDC mendesak orang tua untuk segera menghubungi dokter, perawat, atau klinik anak jika putra-putrinya mengalami gejala-gejala itu. Orang tua juga diminta segera membawa anak dengan gejala demikian ke rumah sakit, terlebih jika mereka menunjukkan gejala seperti kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan di dada yang tidak kunjung hilang, kebingungan baru, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, bibir atau wajah kebiruan, atau sakit perut yang parah.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook