REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selena Gomez mengaku telah mengirim pesan pribadi ke Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg dari Facebook. Melalui pesan itu, ia mendesak agar pendiri dan kepala operasional Facebook membuka dialog ihwal maraknya ujaran kebencian, propaganda dan informasi hoaks di Facebook dan anak perusahaannya, Instagram.
Pelantun Rare yang memiliki 193 juta pengikut di Instagram dan 77 juta pengikut di Facebook itu membagikan potongan pesan yang ia kirim ke Zuckerberg dan Sandberg di Instagram Storiesnya.
"Facebook dan Instagram digunakan untuk menyebarkan kebencian, informasi yang tidak valid, rasisme, dan kefanatikan," tulis Gomez dalam pesan tersebut seperti dilansir dari laman Hollywood Reporter, Ahad (20/9).
"Saya meminta kalian berdua untuk menghentikan ini. Tolong nonaktifkan grup dan pengguna yang fokus pada penyebaran ujaran kebencian dan informasi yang salah. Masa depan kami bergantung padanya,” kata Gomez
Gomez menekankan pentingnya menindak akun atau grup penyebar informasi yang tidak valid, hoaks, ujaran kebencian dan lainnya. Mengingat, Amerika Serikat (AS) akan menggelar pemilihan presiden pada 3 November mendatang.
"Kita tidak boleh memberikan informasi yang salah tentang pemungutan suara. Harus ada kroscek fakta dan pertanggungjawaban. Saya berharap kalian berdua akan segera menanggapi pesan ini,” kata Gomez.
Para seleb Amerika Serikat (AS) seperti Kim Kardashian, Jamie Foxx, Kerry Washington dan lainnya juga melakukan aksi protes kepada Facebook dan Instagram dengan membekukan akun mereka selama 24 jam. Melalui kampanye #StopHateforProfit para seleb berharap bisa mendorong Mark Zuckerberg untuk bertindak tegas terhadap penyebar ujaran kebencian dan penyebar hoaks.
Para pemrotes menilai, platform Facebook dan Instagram telah merusak demokrasi dan mengambil untung dengan mengizinkan kelompok dan laman pembenci menggunakan situs mereka. Protes tersebut menuntut Facebook dan Instagram untuk memblokir halaman yang mempromosikan kebencian, dan menghapus informasi yang salah tentang pemilu.
Mark Ruffalo, Orlando Bloom, Naomi Campbell dan Katy Perry juga ikut serta dalam kampanye ini. Mereka terjun mengampanyekan hal serupa guna meningkatkan kesadaran para penggemar ihwal bahaya ujaran kebencian dan berita hoaks yang bertebaran di Facebook dan Instagram.
“Saya suka berbagi musik dan hidup saya dengan Anda di Instagram dan Facebook. Tetapi saya tidak bisa hanya berdiam diri, sementara platform ini menutup mata terhadap grup dan postingan yang menyebarkan disinformasi penuh kebencian dan kebingungan yang disengaja,” kata Katy Perry.